“Hikmat Allah vs. Hikmat Media”

Amsal 4:1-9

M1 = Menerima FT

1. Berdoalah agar saudara senantiasa menjadikan Firman Tuhan sebagai pedoman dalam mendampingi anak-anak untuk menghadapi pengaruh media masa kini.

M2 = Merenungkan FT

1. Bagaimana sikap anak-anak terhadap ayah mereka? (1,2,4)

..................................................................................................................

..................................................................................................................

2. Mengapa mereka harus bersikap demikian pada ayahnya? (1-4)

.................................................................................................................

.................................................................................................................

3. Bagaimana seharusnya saudara menyikapi hikmat Tuhan? (5-8)

.................................................................................................................

.................................................................................................................

4. Mengapa harus bersikap demikian pada hikmat Tuhan? (6,8-9)

...............................................................................................

...............................................................................................

PENGAJARAN

Setiap orang tua tidak hanya bertanggungjawab memberikan mereka kecukupan sandang-pangan, pendidikan umum (sekolah) tetapi juga pendidikan rohani. Dapat dikatakan bahwa salah satu tanggung jawab terbesar orang tua atas anaknya adalah mendorong mereka untuk menjadi orang yang berhikmat. Dalam perikop ini raja Salomo menceritakan bagaimana ayahnya Daud mendorongnya untuk mencari hikmat sebagai milik yang paling berharga sejak masa mudanya (1Raja 2:1-9). Hal ini dijelaskan dalam kata “lemah” di ayat 3 yang menunjukkan keadaan Salomo pada waktu itu sebagai anak yang masih muda dan tidak berpengalaman (1 Tawarikh 22:5; 29:1) juga pada frasa ‘permulaan hikmat’ yang menunjukkan posisi hikmat sebagai hal yang paling sentral atau utama, paling berharga dan paling prinsip dalam kehidupan. Sebagai orang tua raja Daud mengajar anaknya Salomo untuk mencari hikmat Tuhan sebagai pilihan pertama dan terpenting dalam hidupnya. Menjadikan hikmat sebagai pedoman penting dalam kehidupan adalah upaya yang selalu dilakukan raja Salomo sepanjang umur hidupnya. Salomo menaati pengajaran ayahnya dengan sangat baik. Oleh sebab itu ketika Tuhan menampakkan diri kepada Salomo dan menanyakan permohonannya, Salomo memilih untuk minta hikmat Tuhan di atas segalanya (1 Tawarikh 3:9).

Firman Tuhan adalah pedoman hikmat yang telah diberikan Tuhan kepada setiap orang percaya. Setiap orang percaya yang telah mengenal kebenaran firman Tuhan bertanggung jawab untuk mewariskan hikmat ini kepada anak-anaknya dari satu generasi ke generasi lainnya. Hidup di dalam hikmat Tuhan dan memperkenalkan kepada anak-anak yang masih muda dan belum berpengalaman bukanlah peristiwa satu kali dalam seumur hidup, melainkan proses yang harus dijalani sepanjang hidup atau tiada boleh berhenti, sampai hikmat Tuhan itu menjadi darah daging dalam kehidupannya. Di tengah zaman yang marak dengan pengaruh media yang sering kali bertentangan dengan kebenaran Firman Tuhan, setiap orang percaya bertanggung jawab untuk terus “memagari” kehidupan keluarga saudara dengan hikmat Tuhan sebagai pedoman dalam menyikapi tantangan zaman ini Sebab tidak ada yang lain yang bisa menjaga mereka dari daya tarik hikmat media, yang makin canggih, makin bagus, makin aktratif, atau makin menggiurkan selain daripada kebenaran hikmat Allah.

M3 = Melakukan FT

1. Upaya-upaya nyata apakah yang akan saudara lakukan mulai hari ini untuk mewariskan hikmat Allah kepada keluarga saudara?

.....................................................................................

M4 = Membagikan FT

1. Bagikan pengalaman rohani kepada anggota keluarga, komsel dan teman dekat saudara ketika saudara mengandalkan hikmat Tuhan, bukannya hikmat media.

“Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.” Amsal 22:6

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”