“Tujuan Dari Sebuah Media”

Amsal 3:11-18

M1 = Menerima FT

1. Berdoalah melalui firman Tuhan hari ini, Tuhan memberikan saudara kerinduan untuk berkomitmen mendidik anak saudara dan bukan dididik oleh media.

M2 = Merenungkan FT

1. Sebutkan 2 nasihat Amsal dan apakah alasannya? (11-12)

...............................................................................................

...............................................................................................

2. Sebutkan kebahagiaan orang yang mendapat hikmat? (13-17)

...............................................................................................

...............................................................................................

3. Sebutkan 2 berkat bagi orang yang berpegang pada hikmat? (18)

...............................................................................................

...............................................................................................

PENGAJARAN

Apa pun sarana media yang ada (Koran, Film, Musik, Game Online atau Game Offline, Friendster, Facebook, Twitter, dll) ketika ia diluncurkan atau dipublikasikan dipastikan memiliki suatu tujuan. Lepas dari tujuan itu sesuatu yang positif atau negatif, tergantung seseorang melihat dan melihat dampak dari Media itu. Media dibuat dengan suatu sasaran jangka pendek atau jangka panjang, dengan tujuan agar pemikiran mereka dapat memberikan pengaruh tertentu pada si penerima atau si pemakai, selain tentunya bertujuan untuk meraih suatu keuntungan. Bisa juga si pemakai memanfaatkan media untuk meraih tujuan kepada orang lain. Dan pada akhirnya, pasti membuat mereka ingin meraih segala sesuatu serba instan, atau menghasilkan suatu generasi yang tidak tekun, tidak tangguh, atau tidak setia, dsb.

Untuk memahami hal itu, anak-anak Tuhan harus memiliki hikmat. Kitab Amsal menggambarkan orang yang tidak berhikmat sebagai orang yang bodoh sekaligus keras kepala, yang melakukan kejahatan, membenci atau mengabaikan Allah. Sedangkan orang yang berhikmat digambarkan sebagai orang yang bijaksana, yang berusaha mengenal dan mengasihi Allah.Selain dibutuhkan hikmat, maka yang tidak kalah penting yaitu keinginan untuk mau menerima “didikan” (ayat 11), yang mana kata ini sama artinya dengan disiplin atau berlatih. Kata didikan atau disiplin dikonotasinya negatif oleh kebanyakan orang, sebab disiplin disamakan dengan tidak mengasihi. Pendapat seperti ini tidak berlaku bagi orang percaya sebab Allah yang penuh kasih, ternyata juga Allah yang sangat disiplin dan selalu mendisiplinkan anak-anak-Nya yang hidup dalam kebebasan. Justru karena Ia mengasihi anak-anak-Nya maka Ia harus mendisiplinkan siapa pun yang mengaku sebagai anak Tuhan.

Coba renungkan, apakah selama ini saudara telah mendisiplin anak dengan cara yang benar, atau karena alasan mengasihinya Anda membiarkannya? Apakah mendisiplin anak untuk hidup dalam kebenaran, atau apakah dengan hikmat Tuhan, saudara membimbing anggota keluarga untuk menjelaskan apa dampak dan tujuan dari media yang sedang mereka nikmati? Marilah setiap saudara mohon hikmat dari Tuhan agar memiliki kerinduan juga untuk dididik oleh kebenaran firman Tuhan, agar bisa membekali anak-anak saudara dengan prinsip-prinsip firman Tuhan. Ketika saudara hidup dalam didikan Tuhan, maka hikmat Allah akan selalu menaungi saudara sehingga bisa mensortir media sedang dinikmati oleh anak-anak.

M3 = Melakukan FT

1. Tuliskan langkah apa yang akan saudara lakukan agar anak terhindar dari keterikatan kepada media (TV, komputer game, internet, dll).

.....................................................................................

M4 = Membagikan FT

1. Bagikan berkat dan tindakan yang akan saudara lakukan kepada anggota keluarga, atau dalam komsel.

“Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.” Amsal 22:6

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”