“Kasih Dengan Segenap Hati”

Matius 26:6-13

M1 = Menerima FT

Berdoalah kebenaran firman Tuhan hari ini memberikan pencerahan dalam hidup saudara untuk lebih mengasihi Tuhan dengan segenap hati.

M2 = Merenungkan FT

1. Apakah yang dilakukan oleh wanita itu terhadap Yesus? (7)

..........................................................................................

..........................................................................................

2. Mengapa wanita itu melakukan tindakan ‘boros’ kepada Yesus? (8,10, 12)

..........................................................................................

..........................................................................................

3. Apakah maksud perkataan Yesus dalam ayat 11? Jelaskan!

….......................................................................................

..........................................................................................

PENGAJARAN

Kebanyakan sedikit orang setuju dengan pernyataan ‘cinta itu buta’. Namun apakah cinta itu buta, sehingga cinta itu menihilkan atau meniadakan akal manusia? Cinta tentu tidak bisa dilihat atau dinilai hanya dari akal semata, sebab kalau demikian maka cinta akan nampak menjadi sesuatu yang aneh, tidak masuk akal, picik, dsb. Cinta itu dimulai dari hati yang tentunya dikonfirmasi oleh akal sehatnya, sehingga kemudian menghasilkan suatu aksi atau tindakan. Jadi tindakan yang dilakukan seseorang yang sedang dilanda cinta, pasti tidak tiba-tiba atau tanpa pemikiran yang masak.

Itulah yang terjadi pada seorang wanita di kota Betania (beberapa penafsir memiliki kesepakatan bahwa Maria ini adalah Maria dari saudara Marta dan Lazarus), yang kelihatan tiba-tiba mendatangi Yesus, lalu mencurahkan seluruh minyak yang dimilikinya sebagai tanda pengurapan Yesus sebagai raja dan tanda persiapan kematian-Nya. Hati yang sudah digerakkan oleh kasih kepada Yesuslah yang membuat si wanita Betania itu berani memberikan seluruh ‘harta’nya kepada Yesus. Minyak Narwastu bagi kaum wanita adalah minyak yang dipersiapkan setiap gadis sampai menjelang pernikahannya. Kisah ini mengajarkan tentang kebenaran-kebenaran yang berharga yaitu tindakan kasih yang dibungkus dengan hati selalu terlihat oleh orang lain adalah (1) suatu perbuatan yang dicap sebagai pemborosan, padahal ada hal yang masih membutuhkan atau memerlukan apa yang ‘terbuang’ itu. (2) suatu perbuatan yang ‘bodoh’ karena seolah-olah tidak pakai akal sehat, tidak dipikir baik-baik atau lebih masak lagi. Namun sesungguhnya ada suatu perbedaan definisi dari akal sehat dengan kasih. Akal sehat harus tunduk pada perintah supaya berhati-hati dalam bertindak, tetapi aksi dari kasih selalu tunduk pada perintah hati.

Dari kisah ini saudara diajarkan bahwa hanya hati yang bisa menangkap datangnya suatu kesempatan dalam hidup. Kesempatan tak mungkin terdeteksi oleh akal sehat semata (ayat 11b-12). Akal sehat hanya menjalani rutinitas, yaitu melayani kaum miskin (ayat 11a), dimana Yesus mengatakan bahwa ada hal-hal yang dapat saudara lakukan kapan pun dan dimana pun. Namun ada hal-hal yang tidak dapat dilakukan berulangkali atau kapan pun, sebab ia datang hanya sekali. Oleh sebab itu, tidak jarang, akal sehat ini hanya menyesali ‘tragedi’ yang sudah menjadi sejarah dalam hidup saudara, yaitu membuang kesempatan yang hilang dalam melakukan suatu tindakan kasih dan perbuatan yang indah. Marilah sekali lagi saudara dapat diajarkan untuk memberikan ruang hati dari hidup saudara untuk dengan peka dan paham kapan waktunya mencurahkan ‘minyak wangi’ yang makin mengharumkan nama Allah bagi orang lain.

M3 = Melakukan FT

Pikirkan dan praktekkan suatu bentuk kasih yang sesuai bagi orang-orang yang akan mendapatkan perhatian dan kasih saudara dalam seminggu ini! (Minim 2-3 orang).

….......................................................................................

..........................................................................................

M4 = Membagikan FT

Bagikanlah berkat dan sukacita dari firman Tuhan hari ini dan pengalaman saudara dalam melakukan M3 kepada teman, sahabat rohani dan teman komsel saudara!

“Berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu! ... kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!” Yohanes 19 26b-27a

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”