“Supaya Tiada Yang Menyesatkan”

Matius 18:2-6

M1 = Menerima FT

Berdoalah supaya saudara diberikan hikmat dalam membaca dan memahami kebenaran firman Tuhan.

M2 = Merenungkan FT

1. Syarat apakah yang sedang dikatakan oleh Tuhan Yesus kali ini untuk bisa masuk ke dalam Kerajaan Sorga? (2-3)

.........................................................................................................

.........................................................................................................

....

2. Apakah upah yang akan diberikan kepada orang yang merendahkan dirinya seperti anak kecil? (4)

.........................................................................................................

3. Lalu sebaliknya, apa hukuman bagi orang yang menyesatkan anak kecil? (6)

.........................................................................................................

.........................................................................................................

PENGAJARAN

Banyak orang tidak suka jika dianggap seperti anak kecil. Karena ada pandangan bahwa anak kecil identik dengan tidak tahu apa-apa, tidak punya pengalaman dan konotasi yang bernuansa lemah lainnya. Tetapi dibalik kelemahan dan kekurangan tadi, kelebihan anak kecil adalah sikapnya yang jujur dan polos apa adanya. Seorang anak kecil yang karena tidak tahu apa-apa, dan karena kepolosannya ia mau merendahkan dirinya untuk mau bergantung kepada orang tuanya. Inilah gambaran yang sedang digambarkan oleh Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya tentang Kerajaan Sorga yang berkaitan dengan profil anak kecil.

Percakapan antara Yesus diawali oleh perdebatan di antara murid-murid tentang siapa yang terbesar di antara mereka. Dan murid-murid ingin mengetahui jawabannya dari Tuhan Yesus (ayat 1). Mencengangkan sekali jawaban Tuhan Yesus bagi para murid saat itu. Bagaimana tidak, Tuhan Yesus secara mengejutkan menunjuk kepada seorang anak kecil sebagai sosok yang paling pas, tepat, pantas dan berkualitas untuk memperoleh gelar yang terbesar, bahkan di Kerajaan Sorga (ayat 4). Tentu saja perkataan “seperti anak kecil” di sini tidak berarti kekanak-kanakan, melainkan menjadi seseorang yang memiliki ketulusan dan kerendahan hati dari seorang anak kecil. Seperti seorang anak yang bergantung kepada orang tuanya. Seorang anak kecil percaya atau bersandar penuh kepada orang dewasa atau kepada orang tuanya. Dengan kapasitas yang demikian membuat mereka mudah untuk menumbuhkan rasa bersandar itu kepada Allah. Mereka lebih mudah percaya kepada Allah daripada orang dewasa. Inilah yang Tuhan inginkan terjadi di dalam diri para murid.

Dengan dasar ini pula, di mana mereka bersandar kepada orang dewasa. Maka orang-orang dewasa mencakup orang tua, guru, dan yang lebih tua bertanggung jawab untuk membawa mereka untuk mengenal dan bersandar kepada Allah. Jangan pernah sekalipun menggunakan kedewasaan saudara untuk menyesatkan anak-anak kecil demi kepentingan pribadi. Sebab Tuhan Yesus berkata dengan keras lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut (ayat 6).

Jadi mengapa saudara perlu memperhatikan anak-anak? Karena Tuhan Yesus memerintahkan setiap orang tua untuk membawa mereka kepada-Nya dan supaya mereka tidak tersesat. Marilah saudara yang adalah orang-orang dewasa memperhatikan mereka yang lebih muda dari saudara, entah itu anak-anak, adik ataupun anak-anak kecil lain yang saudara kenal, dengan cara membimbing mereka untuk setia datang ke Sekolah Minggu ataupun kebaktian remaja agar mereka tidak disesatkan oleh dunia ini.

M3 = Melakukan FT

Carilah waktu khusus untuk mengenalkan anak-anak saudara kepada Yesus secara pribadi dan bimbinglah mereka untuk terus tekun dan setia hidup di dalam Tuhan Yesus sebagai pelita hidup mereka!

...............................................................................................

............................................................................................

M4 = Membagikan FT

Bagikanlah nasehat firman Tuhan hari ini kepada teman, sahabat rohani dan teman komsel saudara! Marilah untuk saling mengingatkan di antara saudara untuk terus memperhatikan kerohanian anak-anak saudara.

“Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu,

dan mendatangkan sukacita kepadamu. .”Amsal 29:17

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”