“Natal: Menyatakan Shalom”
M1 = Menerima FT
Berdoalah dan mengucap syukur atas kelahiran Kristus di dunia yang membawa berita damai bagi umat manusia, termasuk bagi saudara.
M2 = Merenungkan FT
1. Kepada siapa malaikat Tuhan pertama kali memberitakan kelahiran Yesus? (8-12)
...................................................................................................
...................................................................................................
2. Tanda yang bagaimanakah yang diberikan malaikat kepada para gembala untuk mengetahui kelahiran Yesus? (12)
...................................................................................................
...................................................................................................
3. Lalu, apakah yang dilakukan para gembala setelah mereka menemui bayi Yesus? (20)
...................................................................................................
...................................................................................................
PENGAJARAN
Shalom (שָׁלוֹם) berasal dari bahasa Ibrani yang secara ringkas berarti sejahtera atau damai sejahtera. Damai sejahtera adalah keadaan yang paling diinginkan oleh seluruh bangsa di dunia ini, khususnya ditengah situasi yang tidak menentu baik dalam hal ekonomi dan politik. Namun kenyataan berbicara lain, begitu banyak peristiwa terjadi di dunia ini yang merenggut shalom itu, damai sejahtera itu. Peperangan antar negara, kejahatan yang merajalela, penderitaan yang tidak pernah kunjung padam mencoba menghalangi hadirnya shalom itu. Akibat dosa manusia shalom itu memudar.
Tetapi tentu saja Tuhan Allah yang telah menciptakan seluruh jagad raya beserta isinya tidak membiarkan dosa berkuasa selamanya menghalangi bahkan menutupi shalom itu. Di tempat terkecil, kepada komunitas yang tidak terjamah yaitu gembala domba, Tuhan Allah mengutus malaikat yang bernama Gabriel mengabarkan berita kesukaan yang menyatakan shalom, katanya: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan" (ayat 10-12). Allah ingin mengajarkan kepada para pembaca injil Lukas termasuk anak-anak Tuhan di abad ini, bahwa kabar kesukaan mengenai kelahiran sang Juruselamat dunia yang diberitakan malaikat pertama-tama kepada para gembala menunjukkan kepada orang-orang Kristen bahwa berita keselamatan yang dibawa oleh Tuhan Yesus adalah untuk semua orang (all inclusive). Di mata Tuhan tidak ada orang yang kaya ataupun orang yang miskin, tidak ada orang yang pandai dan orang yang bodoh. Tidak ada perbedaan status, semua manusia di mata Allah adalah sama. Berita Natal memancarkan damai sejahtera bagi seluruh lapisan masyarakat di dunia.
Ketika malaikat Tuhan berkata kepada para gembala, “Jangan takut!”, maka saudara pun dapat belajar bahwa berita dari sorga bukanlah berita yang menakutkan, sebaliknya ia telah dan akan menghapus ketakutan demi ketakutan. Oleh sebab itu, marilah saudara menggunakan momen Natal ini dengan ikut mengabarkan berita sukacita Natal yang menyatakan damai sejatera ini kepada semua orang agar mereka diangkat dari ketakutan menuju kedamaian. Disamping itu mereka pun diajarkan ntuk berserah kepada Pencipta mereka, bahwa Allah tetap memelihara hidup mereka. Amin.
M3 = Melakukan FT
Tuliskanlah langkah-langkah sederhana yang sudah atau belum saudara lakukan mengenai cara-cara hidup yang berserah kepada Tuhan!
….......................................................................................
..........................................................................................
M4 = Membagikan FT
Bagikanlah pergumulan saudara kepada rekan-rekan sekerja, sepelayanan atau siapa pun mengenai pembelajaran saudara dalam berserah kepada Tuhan secara total, agar mereka pun dapat berkat!
“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya,
sebab Ia yang memelihara kamu.” 1 Petrus 5:17
Komentar