Sang Pewaris yang Terlupakan


Menurut statistik 2010 Penduduk Jabar sudah mencapai 43 juta jiwa (73,7% adalah suku Sunda). Mengutip sumber www.sabda.org disebutkan pada tahun 1998, suku Sunda berjumlah + 33 juta jiwa. Suku ini tak seperti kebanyakan suku lain, dimana suku ini tidak mempunyai mitos tentang penciptaan atau catatan mitos-mitos lain yang menjelaskan asal mula suku ini. Orang Sunda, pernah dipengaruhi oleh Hinduisme dan Budhisme, bercampur dengan penyembahan nenek moyang kuno. Jadi, sinkretisme tetap berkembang dengan cara pandang orang Sunda mula-mula. Sejarawan Indonesia Soeroto yakin bahwa:"Islam yang pertama-tama datang ke Indonesia mengandung banyak unsur filsafat Iran dan India. Namun justru komponen-komponen merekalah yang mempermudah jalan bagi Islam di sini."[Edi S. Ekadjati, Masyarakat Sunda dan Kebudayaannya. hal.93]. Para sarjana yakin bahwa Islam menerima kalau adat-istiadat yang menguntungkan masyarakat harus dipertahankan. Dengan demikian Islam bercampur banyak dengan Hindu dan adat istiadat asli masyarakat. Perkawinan beberapa agama ini biasa disebut "agama Jawa". Akibat percampuran Islam dengan sistem kepercayaan majemuk (yang belakangan ini sering disebut aliran kebatinan) memberi deskripsi akurat terhadap kekompleksan agama di antara suku Sunda saat ini.

Selama 200 tahun pertama Belanda menjajah Indonesia, sedikit masalah yang dikaitkan dengan agama. Hal ini terjadi karena pemerintah Belanda tidak melakukan apa-apa untuk membawa kekristenan kepada penduduk asli. Hingga tahun 1800 ada "gereja kompeni" yang melayani kebutuhan rohani para pekerja Belanda. Hingga abad 19 tiada sekolah bagi suku Sunda sehingga rakyat tidak mempunyai cara untuk mendengar Injil. Menjelang akhir abad 19, Islam diakui sebagai agama resmi masyarakat Sunda. Kepercayaan-kepercayaan yang kuat atas banyak jenis roh dianggap sebagai bagian Islam. Kekristenan, yang datang ke tanah Sunda pada pertengahan abad 19 memberikan dampak yang sedikit saja kepada orang-orang di luar kantong Kristen Sunda yang kecil. (Disarikan dari www.sabda.org/misi/sejarah_suku_sunda).

Di akhir bulan misi ke-9 GKKK TKI-Bandung, setiap jemaat diingatkan kembali untuk menjadi berkat dari segala aspek kehidupan bagi suku Sunda. Sejarah telah mencatat bahwa kekristenan tiada berdampak sekali bagi tanah Sunda. Marilah dari lingkungan paling kecil dan paling dekat dari saudara untuk memberikan pengaruh dan berkat bagi mereka. Tuhan Yesus memberkati!
Dari Meja Gembala 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”