“Menyalakan Api Karunia”


2 Timotius 1:3-7
M1 = Menerima FT
Berdoalah agar saudara diberikan kerinduan untuk mempelajari firman Tuhan baik lewat Saat teduh pribadi maupun lewat khotbah di mimbar.
M2 = Merenungkan FT
1.         Apa yang Paulus bersyukur kepada Allah? (3-4)
.................................................................................
.................................................................................
2.         Apa yang diingat oleh Paulus dari hidup Timotius? (5)
.................................................................................
.................................................................................
3.         Apa perintah Paulus kepada Timotius? (6)
.................................................................................
.................................................................................
4.         Mengapa bisa demikian? (7)
.................................................................................
.................................................................................

PENGAJARAN
Di Amerika pernah terjadi sebuah kebangunan rohani yang luar biasa, dimana banyak sekali rakyat Amerika yang menjadi Kristen. Kebangunan itu terjadi karena pada masa itu Tuhan sedang memakai seorang yang sederhana, yang bernama Jonathan Edwards (1703-1758). Melalui khotbah-khotbahnya yang menymapaikan teguran yang keras sekali, telah menggugah hati banyak orang dan membuat mereka percaya serta kembali kepada Tuhan. Dan di setiap zaman Tuhan selalu menggerakkan anak-anak-Nya untuk membawa banyak orang datang pada-Nya.
Pada perikop ini, Alkitab mencatat ada seorang muda yang dipakai oleh Tuhan Allah, yaitu Timotius. Dalam kemudaannya, rasul Paulus terus memacu dan memberi semangat kepadanya. Salah satunya, rasul Paulus memberikan sebuah nasehat kepada Timotius untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padanya. Suatu karunia Allah yang sesungguhnya sangat diperlukan dan sangat penting dalam pelayanan-pelayanan Timotius. Karunia terbesar yang diberikan kepada mereka adalah Injil keselamatan Tuhan Yesus Kristus. Oleh karena itu, tugas pemberitaan Injil harus terus bergema dalam kehidupan murid-murid Tuhan Yesus. Perintah atau nasehat untuk mengobarkan dapat bermakna sebagai suatu perintah untuk terus menyalakan api penginjilan itu. Seolah-olah rasul ingin berkata bahwa Timotius harus berpacu dengan waktu untuk berebutan jiwa dengan kuasa Iblis. Dasar pengenalan rasul Paulus akan Timotius memberikan sebuah keyakinan kepadanya untuk memberikan perintah ini kepada Timotius. Dia mau agar lewat kehidupan pelayanan Timotius banyak orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Oleh sebab itu, ia terus membimbing dan memberikan dukungan bahwa Timotius sanggup untuk melakukan pelayanan yang agung ini.
Tuhan memakai rasul Paulus, si anak muda Timotius, dan bahkan ribuan tahun kemudian Jonathan Edwards di zaman mereka masing-masing untuk memberitakan Injil. Dan Injil pun telah diberitakan kepada saudara, oleh karena itu, ini menjadi tugas saudara di zaman ini. Karunia Allah telah diberikan kepada setiap orang percaya. Karena itu, kobarkanlah karunia Allah yang ada pada saudara, kobarkan api penginjilan dalam kehidupan saudara untuk membawa semakin banyak orang kepada Kristus.

M3 = Melakukan FT
Tuliskanlah dan terlibatlah secara aktif dalam beberapa pelayanan gereja Kalam Kudus, sebagai salah satu wujud kesehatian dan kebersamaan saudara dalam perjuangan demi Injil.
…...................................................................................
......................................................................................
M4 = Membagikan FT
Bagikanlah berkat firman Tuhan hari ini kepada sesama anggota jemaat atau komsel yang masih belum aktif dalam mengobarkan api penginjilan dari hati Allah.

“Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor,
biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.”Roma 12:11

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”