“Kemerdekaan: Saling Mengasihi”


Galatia 5:13-15
1. MENERIMA
 Berdoalah agar kebebasan demokrasi di Indonesia dapat dipergunakan untuk saling mengasihi dan bukan saling menunjukkan kepentingan pribadi.
MERENUNGKAN
1. Apakah yang dilakukan di dalam kemerdekaan yang mereka dapatkan? (13)
............................................................................
2. Seharusnya kemerdekaan diperuntukkan bagi hal-hal apakah? (14)
.............................................................................
PENGAJARAN
Seekor ulat yang kelaparan terdampar di tanah tandus. Dengan lemas ia menghampiri pohon mangga sambil berkata, “Aku lapar, bolehkah aku makan daunmu?” Pohon mangga menjawab, “Tanah di sini tandus, daunku pun tidak banyak. Apabila kau makan daunku, nanti akan berlubang dan tidak kelihatan cantik lagi. Lalu aku mungkin akan mati kekeringan. Hmmm… tapi baiklah, kau boleh naik dan memakan daunku. Mungkin hujan akan datang dan daunku akan tumbuh kembali.” Ulat naik dan mulai makan daun-daunan. Ia hidup di atas pohon itu sampai menjadi kepompong dan akhirnya berubah menjadi kupu-kupu yang cantik. “Hai pohon mangga, lihatlah aku sudah menjadi kupu-kupu. Terima kasih karena telah mengizinkan aku hidup di tubuhmu. Sebagai balas budi, aku akan membawa serbuk sari hingga bungamu dapat berbuah.”

Paulus dalam suratnya kepada jemaat Galatia ingin kembali menegaskan bahwa sebagai orang-orang Yahudi, mereka tidak lagi hidup di dalam ‘perhambaan’ Taurat, atau mengikatkan diri dengan ketaatan kepada syariat-syariat Taurat (4:1-11). Oleh sebab itu, mereka telah dipanggil untuk menikmati kemerdekaan. Bagaimana caranya? Yaitu dengan menggunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk mengasihi, saling berbagi hidup bagi orang lain. Jadi energi kemerdekaan itu bukan untuk saling menjatuhkan, saling iri, saling menyakitkan tetapi seharusnya untuk saling membangun satu dengan yang lain (ayat 15). Paulus tidak ingin mereka dipengaruhi oleh ‘injil’ lain yang membuat mereka malah kehilangan sukacita (4:15), kehilangan kemerdekaan yang sejati di dalam Tuhan Yesus, yang telah memerdekakan mereka.

Bagaimana dengan kehidupan saudara sendiri? Adakah saudara sudah mengalami sukacita di dalam Yesus? Sudahkah saudara juga memanfaatkan kebebasan di dalam darah-Nya sebagai kesempatan untuk hidup berbagi dengan orang lain?
MELAKUKAN
Tuliskanlah hal-hal yang dapat saudara doakan dan lakukan bagi kesejahteraan bangsa Indonesia yang merdeka 67 tahun ini?
 .............................................................................................
MEMBAGIKAN
Bagikanlah berkat-berkat yang saudara terima ketika saudara mengalami kemerekaan di dalam Yesus kepada jemaat atau anggota komsel agar mereka mengalami hal yang sama.
Ayat Hafalan : Roma 7:24

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”