“Ketiadaan Gairah”


Lukas 24:30-35
MENERIMA
Berdoalah agar kelompok kecil saudara di gereja lebih membuat hati saudara sekalian semakin ‘berkobar-kobar’ dan makin mengenal Dia.
MERENUNGKAN
1. Mengapa kedua murid tersebut tidak bisa mengenali Yesus?
..................................................................................................................................................
2. Bagaimana cara Yesus membuat kedua murid tersebut mengenali-Nya? (30)
..................................................................................................................................................
3.  Apakah dampak dari hati yang berkobar-kobar yang sedang melanda hati mereka? (32-35)
..................................................................................................................................................
PENGAJARAN
Dalam sebuah kehidupan, kegairahan (passion) itu tidak sekedar diperlukan tetapi penting, baik di bidang kerja, di bangku sekolah atau dalam pernikahan atau dimana pun seseorang berada. Kegairahan itulah yang memicu, memacu atau yang memompa mereka untuk tiada sekedar bertahan hidup, bertahan dalam pekerjaan atau bertahan dalam mendidik anak-anak hingga tumbuh besar atau apa pun yang dikerjakannya tetapi malah kegairahan itu yang bisa membuat seseorang bisa berkarya lebih hebat, lebih besar dan lebih luas. Kesuksesan seseorang tidak boleh dilepaskan dari 

Perikop ini mengisahkan Yesus - yang tidak dikenali oleh dua murid-Nya setelah peristiwa kebangkitan-Nya. Melalui percakapan dan beberapa aktifitas atau gerakan yang khas, yaitu ketika Ia duduk makan, mengambil roti, mengucapkan berkat, memecah-mecahkannya, dan memberikan kepada mereka, maka terbukalah mata rohani kedua murid itu (ayat 30-31). Mereka lalu mengenali Yesus bukan dengan melihat tanda paku di pergelangan tangan, namun dengan melihat cara Ia memecahkan roti. Bagaimana reaksi keduanya? Hati mereka berkobar-kobar atas kehadiran Yesus di tengah-tengah mereka (ayat 32). Kehadiran-Nya memberikan kegairahan untuk bersaksi kepada siapa pun bahwa Dia telah bangkit dari kematian (ayat 35). Kegairahan itulah yang membuat mereka berani mati walau tantangan besar sedang menanti.

Berkenaan dengan hidup ber-komsel, apakah ritual komsel yang biasa saudara lakukan bersama anggota lainnya tiap minggu, dapat membuat hati saudara sekalian ‘berkobar-kobar’ dan makin mengenal Dia? Jika tidak demikian, tentu ada hal yang salah dan perlu segera dicari penyebab dan jalan keluarnya.
MELAKUKAN
Tuliskanlah kekurangan dalam komsel saudara dan doakanlah agar komsel saudara menuju arah yang lebih baik melalui peran serta saudara!
 ......................................................................................................................................................
MEMBAGIKAN
Bagikanlah kekurangan komsel saudara kepada jemaat atau anggota komsel lainnya agar mereka bisa saling mendoakan komselnya untuk makin bertumbuh dewasa.
Ayat Hafalan:  Amsal 20:19

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”