“Adanya Otoritas Dalam Keluarga”


Bilangan 30:10-16 
MENERIMA
Berdoalah agar setiap anggota keluarga memahami perannya masing-masing dalam keluarga, sesuai dengan kehendak Tuhan.
MERENUNGKAN
1. Kapan sebuah nazar dari perempuan berlaku? (10-11)
.......................................................................................
.......................................................................................
2. Apa yang terjadi jika suami batalkan nazar istrinya? (12)
.......................................................................................
3. Apa ketetapan yang Tuhan perintahkan bagi Musa? (16)
.......................................................................................
.......................................................................................
PENGAJARAN
Tuhan melalui Alkitab telah mempercayakan otoritas kepemimpinan tertinggi di keluarga pada suami atau ayah. Seiring perkembangan zaman, prinsip ini mulai bergeser karena adanya sekelompok orang yang mendapati bahwa tak sedikit kaum pria kurang mampu dalam memimpin keluarga mereka. Tak jarang malah peran istri lebih efektif di keluarga. Maka secara ekstrim, mereka mengedepankan peran wanita sebagai pemimpin dan secara halus menolak prinsip ini. 

Prinsip Alkitab sangat jelas sekali bahwa istri harus tunduk kepada suami seperti kepada Tuhan dan suami harus mengasihi istri sebagaimana Kristus mengasihi jemaat (Efesus 5:22-33). Dalam kitab Musa perintah Tuhan ini sudah diberikan kepada umat-Nya, Israel. Seorang suami memiliki peran sebagai pemegang otoritas tertinggi dan pemimpin dalam sebuah keluarga. Segalanya keputusan yang diambil sebaiknya diambil oleh pemimpin keluarga, yaitu suami. Termasuk bila seorang istri bernazar kepada Tuhan Allah. Ini adalah sebuah ketetapan Tuhan yang tidak boleh dilanggar. Ketika prinsip di atas tidak diberlakukan dalam kehidupan sebuah keluarga, maka pasti akan terjadi ketidakseimbangan bahkan kekacauan bagi masa depan anak anak mereka.

Paham-paham yang tidak sesuai firman Tuhan mencoba untuk merusak keutuhan keluarga Kristen. Oleh karena itu, ketundukan pada kebenaran firman Tuhan sangat penting dalam memegang peran dalam keluarga. Suami adalah kepala yang akan membawa keluarga yang dipimpinnya pada Tuhan. Marilah sebagai keluarga Kristen, anggota keluarga memberi kepercayaan pada para suami otoritas dari Tuhan ini, yang nantinya dia harus pertanggungjawabkan kepada Tuhan, yang memberikan otoritas itu. Hal ini semata-mata agar keluarga saudara senantiasa mengalami berkat-berkat dan memuliakan-Nya melalui kesadaran peran dari suami. Bagi para suami hendaklah engkau sadar akan peran ini!!!


MELAKUKAN
Evaluasilah pola asuh yang saudara terapkan dalam kehidupan keluarga saudara saat ini: Apakah hal itu sudah sesuai dengan firman Tuhan?
 ...........................................................................................
 ...........................................................................................
MEMBAGIKAN
Bagikan berkat-berkat yang didapatkan ketika saudara menaati prinsip firman dalam membawa keluarga saudara, kepada rekan kerja, rekan komsel dan handai taulan.
Ayat Hafalan : Amsal 29:17

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”