“Jangan Lewatkan Kesempatan”




Kisah Para Rasul 8:26-40
MENERIMA
Berdoalah agar firman Tuhan ini menolong saudara untuk tidak melewatkan kesempatan dalam memberitakan Injil.
MERENUNGKAN
1. Apakah yang dilakukan Filipus setelah mendengar perintah Malaikat Tuhan? (26-27)
.......................................................................................
2. Kesempatan apa yang tidak dilewatkan Filipus terhadap sida-sida dari Etiophia? (31,35)
.......................................................................................
.......................................................................................
2. Apakah setelah sida-sida itu percaya? (37-38)
.......................................................................................
PENGAJARAN
Mitologi Yunani melukiskan dewa kesempatan seperti seorang berkepala botak atau tidak memiliki rambut pada bagian belakang kepala dan rambutnya hanya di bagian depan. Ia mempunyai sayap di kakinya, sehingga  jika berjalan cepat sekali. Dewa kesempatan ini jarang sekali lewat, maka manusia harus mencarinya, jika lewat dan manusia berusaha mengejarnya, maka manusia tidak mungkin mendapatkannya, sebab ia mempunyai sayap di kakinya. Lagipula, manusia tidak bisa menangkapnya dari belakang, sebab bagian belakang kepalanya botak. Tetapi jika manusia sudah bersiap-siap menangkapnya sebelum ia tiba dan begitu ia tiba manusia dapat langsung memegang rambut di depannya. 

Memang ini hanya mitologi saja, tetapi di dalamnya ada suatu pelajaran penting, yaitu:  Orang yang kurang hikmat acapkali membuang kesempatan; sedangkan orang yang biasa-biasa saja senantiasa menunggu kesempatan; Namun orang yang bijak akan selalu mencari kesempatan dimana pun dan kapan pun. Filipus dan Sida-sida dari Ethiopia, tidak rela melewatkan kesempatan yang ada, mereka sungguh-sungguh menangkapnya. Sida-sida ini telah beribadah di Yerusalem dan dalam perjalanan pulang, ia membaca kitab suci. Meskipun ia tidak mengerti apa yang ia baca, ia mengajukan pertanyaan kepada Filipus yang menaati pimpinan suara Tuhan untuk menjumpainya. Filipus tidak melewatkan kesempatan; ia memakai pertanyaan itu dari Yesaya 53:7-8 sebagai batu loncatan untuk memberitakan Injil kepadanya. Akhirnya sida-sida itu pun percaya dan rindu untuk dibaptis, sebagai tanda pertobatannya.

Bagaimana dengan saudara? Jika anggota keluarga saudara ingin bertanya hal-hal rohani, apakah saudara menggunakan kesempatan itu untuk memberitakan Injil? Tuhan Allah akan memberi kemampuan kepada saudara untuk mengarahkan tiap kesempatan untuk memberitakan Injil, ketika saudara rela menaati suara hati dari Roh-Nya.


MELAKUKAN
Gunakanlah kesempatan untuk melakukan satu tindakan kasih atau apa pun pada salah seorang anggota keluarga, sebagai tanda saudara mengasihi:
...........................................................................................
...........................................................................................
MEMBAGIKAN
Bagikanlah komitmen yang saudara ambil dengan anggota komsel atau rekan kerja atau handai taulan, untuk menjadi berkat bagi anggota keluarga saudara.
Ayat Hafalan : 1 Petrus 4:2

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”