“Bukan Relasi Untung Rugi”


Maleakhi 3:13 - 4:6
MENERIMA
Berdoalah agar saudara sungguh-sungguh mengalami relasi yang mendalam dengan Allah sehingga saudara mengalami pertumbuhan rohani yang signifikan.
2. MERENUNGKAN
1. Bagaimana orang Israel mengatai Tuhan? (14)
.......................................................................................
2. Bagaimana TUHAN bersikap kepada orang yang takut dan menghormati DIA? (17)
.......................................................................................
3. Apakah yang terjadi dalam hidup orang fasik dan orang benar? (18; 4:1-3)
.......................................................................................
.......................................................................................
PENGAJARAN
Ibadah merupakan titik pusat (hal yang paling utama) dalam kehidupan orang percaya. Ibadah, tentunya, tidak didasarkan pada masalah untung rugi, seperti bisnis, melainkan harus didasarkan pada hubungan yang intim antara manusia dengan Allah. Sikap dalam ibadah akan mencerminkan kualitas hubungan itu. Tiada sedikit orang yang bersikap mirip seperti dalam bangsa Israel: ‘jikalau tiada mendapat keuntungan, ngapain tekun beribadah?’

Umat Israel tak memahami inti dari ibadah, yaitu relasi (hubungan) dengan Tuhan Allah, sehingga sikap mereka dalam beribadah sama seperti sikap bangsa-bangsa lain dalam memperlakukan sembahan mereka, yaitu sikap yang didasarkan pada masalah untung rugi (3:13-15). Akibatnya, umat Israel tidak beribadah dengan segenap hati kepada Allah apalagi takut akan Allah. Pembuangan di negeri asing telah membuat konsep ibadah yang diajarkan kepada mereka menjadi luntur. Dari luar, mereka masih nampak sebagai umat Tuhan. Akan tetapi, hatinya telah jauh dari Tuhan. Mereka sudah tidak patut lagi disebut sebagai umat kepunyaan Tuhan karena mereka tidak memiliki kesaksian hidup yang baik sebagai umat Tuhan yang bertanggung jawab. Mereka telah kehilangan pengharapan sebagai umat pemenang di hari Tuhan nanti. Mereka tidak lagi beribadah pada Tuhan sehingga mereka sama seperti orang fasik yang "berbisnis" dengan Tuhan.

Saudara, tak jarang ibadah yang dilakukan pada Allah bisa menjadi sekedar rutinitas belaka. Dengan kata lain, saudara bersikap seperti "manajer" Tuhan yang mengatur Tuhan sama seperti sikap umat Israel yang kembali dari pembuangan. Akibatnya, tidak ada relasi yang dalam dan indah dengan Tuhan. Marilah uji sikap dan hati saudara! Oleh sebab itu, saat ini waktu yang tepat untuk datang mendekat pada-Nya tidak dengan konsep untung-rugi tetapi karena mau berjumpa secara pribadi dengan-Nya .



MELAKUKAN
Ambil waktu 10 menit dalam satu hari untuk berdoa agar jemaat GKKK TKI sungguh-sungguh mengalami dan merasakan kehadiran Allah dalam ibadah Umum dan Ibadah Keluarga.
 ...........................................................................................
 ...........................................................................................

MEMBAGIKAN
Sharingkan berkat firman Tuhan hari ini kepada saudara-saudara seiman sehingga senantiasa diingatkan untuk memahami arti ibadah yang sesungguhnya.
Ayat Hafalan : Yesaya 6:3

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”