“Menguduskan Hari Sabat”


Kejadian 2:1-6  
1. MENERIMA
Berdoalah agar saudara,sungguh-sungguh menguduskan hari Sabat dalam hidup sebagai umat Tuhan.
MERENUNGKAN
1. Apa yang dilakukan Allah ketika telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya? (2)
.......................................................................................
.......................................................................................
2. Mengapa Ia memberkati dan menguduskannya hari ke-7? (3)
.......................................................................................
.......................................................................................
3. Bagaimana kondisi bumi pada saat itu? (4-6)
.......................................................................................
.......................................................................................
PENGAJARAN
Keunikan hari ke-7 dibandingkan hari-hari penciptaan sebelumnya terletak pada sebuah fakta bahwa Allah tidak melakukan karya penciptaan di hari ke-7 (2). Dia memang memberkati dan menguduskan hari ke-7, tapi memberkati dan menguduskan tidak dikategorikan sebagai tindakan penciptaan (ayat 3). Untuk mempertegas hal ini, penulis kitab Kejadian mengulang kata “berhenti” sebanyak 2 kali (ayat 2-3). Allah tidak melakukan tindakan apa-apa di hari ke-7. Lebih jauh lagi penegasan “hari ke-7” dalam teks ini menyiratkan bahwa istirahat adalah bagian yang tak dapat dipisahkan dalam hidup manusia. Sebagai makhluk yang diciptakan Allah, manusia harus mengikuti pola Pencipta mereka. Allah beristrahat, karena itu manusia juga harus beristirahat. Ketika Allah memberikan 10 perintah Allah, perintah untuk menghormati hari Sabat tetap dicantumkan dan didasarkan pada apa yang dilakukan Allah waktu penciptaan (band.Keluaran 20:9-11). Dapat dikatakan bahwa perintah ‘menghormati hari Sabat’ yang diberikan Allah bukan hanya sekedar perintah tetapi bertujuan agar manusia bisa beristirahat dan memfokuskan diri pada Tuhan pada hari itu setelah 6 hari bekerja.

Marilah pada saat ini kembali merefleksi pola hidup saudara! Apakah saudara telah menjadikan hari Minggu, sebagai hari untuk memperoleh kesegaran secara rohani ? Apakah hari ke-7 benar-benar menjadi hari yang saudara tunggu setelah lelah bekerja selama 6 hari? Atau justru di hari minggu, saudara tetap melakukan aktivitas seperti biasa bahkan melupakan waktu untuk beribadah kepada Allah. Ingatlah sebagai gambar dan rupa Allah, saudara diminta menjadi makhluk yang lebih serupa dengan Pencipta. Kalau Pencipta saudara saja beristirahat dari semua pekerjaan-Nya, saudara juga harus menghormati dan menguduskan hari perhentian yang Allah berikan.

MELAKUKAN
Buatlah sebuah “kontrak” dengan beberapa saudara seiman untuk saling mengingatkan untuk tetap beribadah di hari minggu dimanapun saudara berada.
 ...........................................................................................
...........................................................................................
MEMBAGIKAN
Sharingkan berkat firman Tuhan hari ini kepada saudara-saudara seiman sehingga senantiasa diingatkan untuk menguduskan hari perhentian yang disediakan Tuhan (Sabat).
Ayat Hafalan : Keluaran 20:10

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”