“Sabat dan Komitmen Baru”


Galatia 1:11-24
MENERIMA
Berdoalah agar Tuhan memberikan hati yang lembut supaya saudara mau belajar dari kebenaran firman Tuhan pada hari ini.
MERENUNGKAN
1. Bagaimana kehidupan Paulus di masa lalu? (13-14)
.......................................................................................
.......................................................................................
2. Apakah yang Paulus lakukan setelah ia menerima panggilan untuk memberitakan Injil? (17)
.......................................................................................
.......................................................................................
3. Apa reaksi mereka saat dengar perubahan hidup Paulus? (24)
.......................................................................................
PENGAJARAN
Dalam bagian ini, Paulus menegaskan bahwa ia menjadi rasul dan pemberita Injil bukan karena kehendak manusia, melainkan karena kehendak Allah (ayat 1), dan bahwa sumber Injilnya bukan dari manusia, melainkan dari Allah sendiri melalui penyataan Yesus Kristus (ayat 11-12). Riwayat hidupnya membuktikan ke-2 hal itu. (1) Ia dahulu seorang Yahudi saleh yang sekaligus penganiaya jemaat Tuhan. Tapi, Tuhan yang memilihnya sejak semula, secara langsung menugaskan Paulus memberitakan Injil pada bangsa-bangsa non-Yahudi (ayat 13-16). (2) Ia belajar Injil langsung dari Allah di tanah Arab, sebelum ia bertemu dengan rasul Petrus dan tokoh gereja di Yerusalem (ayat 17-19). (3) Pelayanannya di seluruh daerah Siria dan Kilikia menggema sampai ke jemaat di Yudea, sehingga mereka memuliakan Allah (ayat 21-24).

Perubahan hidup yang terjadi dalam hidupnya:  dari seorang yang penganiaya jemaat Tuhan menjadi seorang pemberita Injil. Perubahan itu diawali dari perjumpaan pribadi dengan Tuhan dalam perjalanan ke Damsyik. Proses selanjutnya untuk mempersiapkan Paulus dengan komitmen barunya adalah pergi jauh ke tanah Arab. Alkitab memang tidak mencatat untuk apa Paulus berangkat ke tanah Arab. Beberapa penafsir menyatakan bahwa di tanah Arab, Paulus menghabiskan waktu untuk  retreat: berpikir, bergumul dan mendengarkan Tuhan. 

Saudara, seperti halnya Paulus, sebagai manusia yang terbatas, saudara juga memerlukan waktu untuk menyendiri, menyusun kembali prioritas dan motivasi dalam menjalani kehidupan. Lewat Sabat yang disediakan oleh Tuhan, saudara bisa memperbaharui komitmen dalam menghadapi kehidupan dengan segala tantangan dan permasalahannya. Oleh sebab itu jadikan Sabat sebagai waktu untuk keluar dari rutinitas dan menata kembali prioritas hidup, agar kehidupan saudara bisa dijalani dengan lebih efektif dan efisien.


MELAKUKAN
Buatlah sebuah “kontrak” dengan beberapa saudara seiman untuk saling mengingatkan untuk tetap beribadah di hari minggu dimanapun saudara berada.
 ...........................................................................................
...........................................................................................
MEMBAGIKAN
Sharingkan berkat firman Tuhan hari ini kepada saudara-saudara seiman sehingga senantiasa diingatkan untuk menguduskan hari perhentian yang disediakan Tuhan (Sabat).
Ayat Hafalan : Keluaran 20:10

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”