“Saat Dikhianati”


Matius 26:47-56   
MENERIMA
Berdoalah agar Saudara dapat mengerti dan memahami penderitaan Yesus saat Dia dikhianati.
MERENUNGKAN
1. Dengan siapa Yudas datang  ke taman Getsemani? (47)
.......................................................................................
2. Bagaimana Yudas melakukan rencananya? (48-49)
.......................................................................................
3. Apa yang Yesus katakan kepada Yudas? (50)
.......................................................................................
.......................................................................................
PENGAJARAN
William Tyndale, orang yang pertama kali menterjemahkan Alkitab dari bahasa Ibrani dan Yunani ke dalam bahasa Inggris. Pada tahun 1535 dia juga pernah dikhianati oleh seorang temannya. Hasil dari pengkhianatan itu membuat William harus mendekam di penjara di kastil Vilford. Walau harus dipenjara, hal ini tidak menyurutkan dirinya untuk melanjutkan terjemahannya. Memang, pada akhirnya dia tidak dapat menyelesaikan pekerjaan itu karena dijatuhi hukuman bakar karena difitnah sebagai bidat. Pada tanggal 6 Oktober tahun 1536 itu dia menyerukan kalimat terakhirnya, “Tuhan, bukalah mata raja Inggris.” Lalu dia mati. Doa itu dijawab dalam setahun! 

 Sungguh menyakitkan saat sahabat yang dianggap keluarga sendiri tiba-tiba menikam dari belakang. Dan apa yang diungkapkan Injil Matius ini sebagai penggenapan saat Yesus dikhianati oleh Yudas. Dalam bahasa aslinya sebutan “sahabat karib” (ayat 50) itu mengandung arti “orang damaiku”. Artinya, orang yang tidak pernah bertengkar dan berselisih dan orang itu menjadi tempat curahan segala keluh-kesahnya. Pendek kata, orang itu adalah orang yang sangat dipercayai. Tetapi kenyataannya? Dia datang dengan sebuah ciuman palsu dan itu menjadi tanda Yudas untuk menyerahkan-Nya kepada para penguasa Romawi. Sahabat itu menjual-Nya dengan 30 keping perak. Bagaimana perasaan Tuhan Yesus, sebagai guru Yudas pada saat Dia dikhianati? Tentunya Yesus sangat sedih melihat pengkhianatan Yudas terhadap diri-Nya. Yesus sangat bergumul dan menderita dalam kemanusiaan-Nya, dimana Dia tidak dapat melakukan perlawanan apa pun terhadap perlakuan yang tidak adil atas diri-Nya karena Yesus memang datang untuk hal itu (ayat 54).

Kejahatan bisa datang setiap saat dalam hidup siapa pun, termasuk Saudara, dan dia bisa menghancurkan tubuhmu tetapi dia itu tidak bisa menghancurkan sikap hati Saudara. Di saat Saudara mengalami hal ini, bagaimana respon Saudara menanggapinya?
MELAKUKAN
Tuliskanlah orang-orang yang ingin Saudara injili dengan anggota Komsel Saudara supaya mengalami kehidupan dalam kekekalan:
 ...........................................................................................
...........................................................................................
MEMBAGIKAN
Sharingkan berkat firman Tuhan hari ini kepada saudara-saudara seiman supaya mereka memiliki hati seperti hati Kristus.
Ayat Hafalan : Lukas 22:22

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”