“Gairah Dalam Beribadah”


Mazmur 22:23-32 
MENERIMA
Mohonkanlah doa agar Saudara senantiasa diberikan suatu gairah dalam menyembah dan memuji Allah.
MERENUNGKAN
1. Apakah kerinduan dari pemazmur? (23-24,26-27)
.......................................................................................
.......................................................................................
2. Apakah yang dia tahu tentang Allah yang dipujinya? (25)
.......................................................................................
.......................................................................................
3. Apa yang dilakukan oleh orang yang mencari-Nya? (28)
.......................................................................................
.......................................................................................
PENGAJARAN 
C.S. Lewis menggambarkan penyembahan sebagai ‘kesehatan rohani yang disuarakan’. Jadi penyembahan itu memberikan kesehatan rohani atau menggambarkan kondisi emosi seseorang. Luapan emosi kepada Allah, bukan kepada manusia. Kegairahan adalah ekspresi dari kondisi emosinya, itu memperbarui kesehatan rohaninya. Gairah itu muncul karena pandangan matanya dialihkan dari melihat diri kepada kuasa Allah semata.
Dan itulah yang dilakukan oleh pemazmur. Di kala ia merasa lemah, merasa ditinggalkan Allah, saat kondisi rohaninya rapuh, ia datang mencari dan menyembah-Nya. Dalam ayat 4 disebutkan bahwa Allah bersemayam di atas puji-pujian, itu artinya Allah sekedar hadir di waktu jemaat beribadah di bait Tuhan saja, tetapi dimana pujian mereka dinaikkan. Itu artinya, setiap umat Tuhan menyembah Dia, Ia hadir memenuhi kebutuhannya, mengisi kekosongan batinnya, memuaskan apa yang sedang diperlukannya. Tuhan sangat rindu menantikan kegairahan jemaat untuk datang menghadap hadirat-Nya.Dalam ‘keterasingan’nya, pemazmur sangat rindu untuk bisa datang dan merasakan bahwa Dia hadir dalam pergumulannya  (ayat 2-3). Dia selalu hadir dan memberi kelepasan dari masalah emosi-nya (ayat 5-6). Perasaan ‘kekosongan akan kehadiran’ Allah itulah memacu kegairahan penyembahan dalam diri pemazmur. Dia juga mengajak semua umat yang takut akan Tuhan untuk menyembah-Nya. Yang memberikan gairah adalah Allah rela menyambut dirinya, Dia tak pernah meninggalkan dirinya (ayat 25-26). Dia sangat menantikan orang-orang yang rendah hati untuk menyembah-Nya (ayat 27). 
Kuasa atau kegairahan penyembahan muncul ketika anak-anak Tuhan sedang mengalami ujian pencobaan. Keindahan penyembahan itu datang ketika Allah memeluk mereka. Adakah Saudara sedang dalam kondisi rohani yang porak poranda? Marilah segera datang menyembah-Nya dan biarlah Dia beracara atas kondisi emosi Saudara.
MELAKUKAN
Tuliskanlah hal-hal yang makin meningkatkan kehidupan ibadah Saudara, baik bersama dengan keluarga, dalam komsel atau dalam Ibadah?
 ...........................................................................................
...........................................................................................
MEMBAGIKAN
Sharingkan berkat firman Tuhan hari ini kepada Saudara-saudara seiman agar  mereka selalu bergairah untuk menyembah-Nya.
Ayat Hafalan : Mazmur 47:2

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”