“Kesiapan Hati”


Keluaran 3:1-7
MENERIMA
Berdoalah agar Saudara selalu memiliki kesiapan hati dalam menyembah Tuhan.
MERENUNGKAN
1. Mengapa Musa menghindari semak duri itu? (3)
.......................................................................................
.......................................................................................
2. Apa hubungan antara semak yang menyala tersebut dengan kesiapan hati Musa? (6-7)
.......................................................................................
.......................................................................................
3. Menurut Saudara, apakah makna ayat 5 ini?
.......................................................................................
.......................................................................................
PENGAJARAN
Kesiapan bagi Allah berarti kesediaan melakukan hal yang terkecil hingga terbesar bagi Allah, tanpa reserve (tanpa candangan), tidak pilihan: ‘Bukan melakukan apa yang kusukai, tetapi sebaliknya apa yang Dia sukai’. Ketika Allah bicara, tak sedikit orang yang berada di dalam kabut, tidak menjawab, sibuk dengan urusannya, teralihkan oleh rutinitas. Saat ini, banyak orang sibuk bicara kepada Allah, namun sedikit yang mendengar ketika Allah bicara. Ada juga yang siap mendengar Allah, tapi tak siap melangkah dengan tugas-tugas yang diberikan oleh Allah.

Ada perbedaan antara sikap Musa saat kejadian ini terjadi, dengan ketika ia masih muda. Dahulu, dengan keberanian dan kegarangan ia tampil sebagai pembela umat-Nya. Sekarang, ia merasa tidak ada apa-apanya untuk dapat menjadi pemimpin bagi umat Israel ke luar dari Mesir. Walaupun Musa tidak menyadarinya, Tuhan melihat ia sudah siap dan waktunya sudah tiba. Musa sudah siap oleh karena ia tidak lagi bersandar pada kekuatannya sendiri seperti dulu ketika masih muda. Ia juga tidak mengandalkan kepandaian yang didapatkannya dari pendidikan tinggi Mesir. Musa sekarang siap mendengar panggilan-Nya dan siap juga melakukan tugas bagi umat-Nya. Akhirnya Tuhan memanggil Musa dengan menjumpai dirinya secara langsung. Musa dibawa masuk ke hadirat Allah yang kudus (ayat 5). Hal ini penting agar Musa menyadari perlunya kekudusan untuk dapat dipakai Allah, ayat ini juga menandakan bahwa Allah melayakkan Musa menghadap Allah yang kudus.

Saudara sekalian, suatu pelayanan berhasil bukan karena siapa diri yang fana ini melainkan karena siapa Dia yang mengutus! Selain itu siap pergi sebab dia Dia adalah Allah berdaulat menyertai dan memperlengkapi dirimu. Oleh sebab itu, marilah memiliki kesiapan hati untuk melayani apa pun yang dipercayakan, seturut kehendak-Nya, dengan cara-Nya, dan sesuai dengan waktu-Nya.


MELAKUKAN
Tuliskanlah komitmen Saudara dalam memberikan penyembahan yang kudus bagi Tuhan Allah Saudara:
 ...........................................................................................
 ...........................................................................................
MEMBAGIKAN
Bagikanlah berkat firman ini kepada Saudara seiman agar mereka juga memiliki sikap yang sama seperti Saudara!
Ayat Hafalan : Yohanes 14:7

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”