“Pengenalan Akan Allah”


Ayub 19:23-27
MENERIMA
Berdoalah agar Saudara senantiasa memiliki pengenalan yang benar akan Allah.
MERENUNGKAN
1. Hal penting apa saja yang didapat dari nats ini? (23-27)
.......................................................................................
.......................................................................................
2. Bagaimana pengenalan Ayub akan Allahnya? (25-26)
.......................................................................................
.......................................................................................
3. Hal apa yang bisa dipelajari dari pengenalan Ayub akan Allahnya?
.......................................................................................
.......................................................................................
PENGAJARAN
Karena para sahabatnya tak percaya pada kesaksian pribadinya tentang integritas dirinya, Ayub berharap perkataannya itu dapat ditulis pada sebuah gulungan kitab (ayat 23) atau, agar lebih tak terhapuskan, diukir di atas sebuah batu (ayat 24). Pencantuman kisah Ayub di dalam Alkitab, dimaksudkan agar kesaksiannya akan diketahui oleh masyarakat yang lebih luas, bahkan oleh angkatan-angkatan yang kemudian.

Namun terlepas dari semuanya- dari nats bacaan hari ini, sebenarnya ada satu hal yang sesungguhnya paling didambakan oleh jiwa Ayub yaitu bukan tentang pembenaran manusiawi namun pembenaran ilahi. Bahwa Ayub mengenal siapa Allah-Nya (ayat 25). Pengharapan terhadap seorang pembela ilahi dan surgawi begitu menguat di dalam jiwa Ayub. Dan bahkan Ayub pun berkata lagi: Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak, tanpa daging pun aku akan melihat Allah (ayat 26). Ayub menganggap bahwa ia segera akan mati dengan tubuh tidak bergunanya yang dengan cepat dihancurkan oleh penyakit; namun kerinduannya untuk kembali dari dunia orang mati, muncul sebagai suatu harapan yang teguh. Bahwa Allah akan sungguh-sungguh memenuhi tugas-Nya sebagai Penebus. Dengan pengenalan yang dalam, maka prioritas hidupnya tidak tergoyang, walau pun segala yang dimilikinya ‘dirampas’ dari genggamannya. Pengenalan akan Allah melebihi apa pun barang yang telah diraihnya.

 Kenalilah Allah Saudara sebelum datang menikmati hadirat Tuhan, sebelum memberi persembahanmu ke mezbah, sebelum menaikkan pujian yang penuh sorak-sorai. Sebab kalau tidak, maka suatu hari Saudara akan kecewa dan meninggalkan Tuhan, yaitu ketika hidup tidak mulus. Pengenalan yang tidak tergoyahkan inilah, yang seharusnya menjadi inti penyembahan setiap umat Tuhan kepada Allah. 

MELAKUKAN
Tuliskanlah komitmen Saudara dalam memberikan penyembahan yang kudus bagi Tuhan Allah Saudara:
 ...........................................................................................
 ...........................................................................................
MEMBAGIKAN
Bagikanlah berkat firman ini kepada Saudara seiman agar mereka juga memiliki sikap yang sama seperti Saudara!
Ayat Hafalan : Yohanes 14:7

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”