“Bahaya dari Cinta Uang”


1 Timotius 6:6-10  
MENERIMA
Berdoalah agar melalui renungan firman Tuhan hari ini, Saudara makin mengenali bahaya kecintaan akan uang atau harta, sebab uang bukan segala-galanya.
MERENUNGKAN
1. Apa yang ingin diajarkan Paulus pada bagian ini? (6-8)
.......................................................................................
.......................................................................................
2. Apakah yang seseorang terjatuh atau terjerat? (9)
.......................................................................................
.......................................................................................
3. Mengapa cinta uang menjadi akar kejahatan? (8)
.......................................................................................
.......................................................................................
PENGAJARAN
Dalam perikop ini, rasul Paulus tidak menyebutkan uang sebagai sumber dari segala kejahatan, tapi akar dari ketidakpuasan (merasa selalu tidak cukup) dan masalah kejahatan itu adalah ‘cinta’ akan uang. Itu artinya uang pada dasarnya netral, dia hanya alat pembayaran. Uang malah membuat tiap orang dapat mengenali harga barang yang dimiliki atau orang lain miliki, sehingga dapat bertransaksi barang dengan mudah, adil dan lebih luas. Jadi uang bukan sesuatu yang jahat (lihat Hagai 2:9), malah uang dapat digunakan untuk memuliakan-Nya, jika dikelola dengan benar dan baik, semisal: memberikan persembahan kepada seseorang, gereja atau penginjilan, membantu permodalan bagi yang berdagang, atau menolong yang dalam kesusahan, dll. Namun disisi lain, karena memiliki begitu banyak ‘kuasa’ dan nilai, maka pada dirinya, uang mampu memunculkan godaan untuk berdosa atau melupakan Tuhan sebagai sumber dari apa yang mereka Jadi wajar jikalau akhirnya setiap berlomba-lomba mengumpulkan uang agar dirinya berkuasa untuk ‘mengatur’ orang (band. Pengkotbah 4:1 ‘...karena dipihak orang-orang yang menindas ada kekuasaan’), oleh sebab itu, Paulus menasehati untuk berhati-hati dan belajar untuk merasa cukup dengan apa yang ada atau selalu bersyukur atas berkat Tuhan. Selama manusia tak puas atau merasa tidak ‘cukup’, maka uang telah mengintip dan menjerat siapa pun hingga mengalami kebinasaan (ayat 9). Oleh sebab itu, sang pengelola uang diberi tanggungjawab yang tidak ringan, agar setiap anak-anak Tuhan tidak berlomba menjadi kaya tanpa menggunakannya untuk kebaikan (Matius 6:19-21). 

Pandangan, gairah dan sikap hidup Saudara akan uang, pastlah menentukan perjalanan hidupmu. Kiranya Ia terus memoles arah hidup Saudara, agar berkat yang diperoleh, dapat disalurkan untuk memuliakan Tuhan.


MELAKUKAN
Dan buatlah daftar kelemahan Saudara dalam hal harta atau uang, lalu upaya apa yang dilakukan untuk atas hal itu:
 ...........................................................................................
 ...........................................................................................
MEMBAGIKAN
Sharingkan berkat firman Tuhan hari ini kepada Saudara-saudara seiman agar mereka selalu bekerja dengan gairah dan motivasi yang baru di dalam Tuhan.
Ayat Hafalan : 1 Timotius 6:10

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”