“Bahaya Kemapanan”


Yakobus 4:13-17   
MENERIMA
Berdoalah agar kehidupan keseharian dari Saudara tidak dibutakan oleh kemapanan hidup.
MERENUNGKAN
1. Mengapa orang ini bisa bersikap seperti ini? (13-14,16)
.......................................................................................
.......................................................................................
2. Apakah  yang seharusnya dilakukannya? (15)
.......................................................................................
3. Bagaimana caranya agar hidup saudara tidak dibutakan oleh kemapanan hidup?
.......................................................................................
.......................................................................................
PENGAJARAN
Dalam perikop hari ini, Yakobus memakai dialog imajinatif sebagai nasihat kepada jemaat dengan penggambaran pedagang-pedagang non-Kristen yang selalu merencanakan perjalanan bisnisnya. 
Merencanakan perjalanan bisnis adalah hal yang bijak, namun yang dipermasalahkan Yakobus adalah perencanaan tanpa campur tangan Tuhan di dalamnya (ayat 13). Para pedagang ini begitu yakin dengan perencanaan mereka, seolah-olah masa depan itu sudah menjadi jaminan yang pasti bagi mereka. Justru karena masa depan itu tidak pernah dapat diduga, Yakobus mengingatkan pentingnya bergantung sepenuhnya kepada Tuhan (ayat 14). Gambaran uap menunjukkan bahwa selama apapun kehidupan manusia di dunia tetap singkat dalam kaca mata kekekalan Allah (ayat 14b). Orang percaya diingatkan bahwa dalam setiap perencanaan harus bersandar pada kehendak dan kedaulatan Allah yang tertinggi (ayat 15). Setiap perencanaan yang tanpa didasarkan pada kehendak Allah adalah dosa kecongkakan atau kemegahan diri (ayat 16). Akhirnya, Yakobus mengingatkan orang percaya bahwa ketika tahu yang benar tapi tidak melakukannya, itu juga dosa (ayat 17).

Dari sisi manajemen, para pedagang itu, sebenarnya adalah tipikal orang yang sangat mapan. Mereka telah merencanakan waktu keberangkatan (“hari ini atau besok”), tujuan (“ke kota anu”), durasi domisili (“setahun”), tindakan (“berdagang”) dan hasil (“memperoleh untung”). Tetapi masalahnya, kemapanan ini dapat menggelincirkan manusia pada sikap hidup yang tidak menyertakan Tuhan dan menganggap diri sendiri mampu menentukan arah hidup ini karena kemampanan yang sudah dinikmati si pedagang itu. Jadi, dalam hidup penyembahan kepada-Nya - kiranya Saudara tak gegabah merencanakan hidup ini tanpa Tuhan, karena tak seorang pun yang tahu kapan hidupnya akan berakhir. 


MELAKUKAN
Dan buatlah daftar kelemahan Saudara dalam hal harta atau uang, lalu upaya apa yang dilakukan untuk atas hal itu:
 ...........................................................................................
 ...........................................................................................
MEMBAGIKAN
Sharingkan berkat firman Tuhan hari ini kepada Saudara-saudara seiman agar mereka selalu bekerja dengan gairah dan motivasi yang baru di dalam Tuhan.
Ayat Hafalan : 1 Timotius 6:10

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”