“Melalui Kepemilikan”


Mazmur 50:7-15   
MENERIMA
Berdoalah agar Tuhan mengarahkan hati Saudara selalu kepada-Nya, dan bukannya pada hal-hal dunia yang sementara sifatnya.
MERENUNGKAN
1. Siapakah yang memiliki segala properti Israel?(7-13)
.......................................................................................
.......................................................................................
2. Apa yang diinginkan oleh Allah atas umat-Nya? (14)
.......................................................................................
3. Menurut Saudara, apakah makna dari ayat 15 ini?
.......................................................................................
.......................................................................................
PENGAJARAN
Dunia kerja selalu menuntut segala kemampuan dari orang-orang yang terlibat di dalamnya. Mereka yang kuat, yang gesit dan memiliki kecerdikan-lah yang bisa bertahan dan bahkan sukses. Nah acapkali tanpa disadari, segala yang bisa diraihnya, disebabkan kehebatannya, bukan karena Allah menyertai perjalanan usahanya.

Pemazmur mengingatkan bahwa segala kemampuan yang dimilikinya, atau kesuksesan berasal dari Allah. Seluruh komoditas yang mereka miliki, bukankah itu juga berasal dari Allah (ayat 7-13). Pengertian ‘Jangan mencuri’ (Keluaran 20:15), tidak menyiratkan bahwa Allah melarang umat-Nya memiliki ‘asset pribadi’, tetapi mengelola ‘asset’ dengan benar. Dan itu membutuhkan hikmat-Nya untuk mengingatkan tiap orang bahwa ‘kepemilikan’ itu tak kekal sifatnya, sebab segala sesuatu milik Allah (Mazmur 24:1). Memuliakan Allah melalui kepemilikan berarti setiap orang dituntut menjadi pengurus yang bertanggung-jawab atas ‘berkat’ yang dipercayakan kepadanya, melakukan seperti untuk Tuhan, sehingga Dia senang (Amsal 3:9; Ibrani 13:16). Pertanyaan sederhana: Apa yang Saudara lakukan dengan barang-barang yang kau miliki? Apakah orang lain juga menikmati berkat darinya? Apa orang bisa bersyukur atas apakah Saudara miliki? Atau malah sebaliknya yang terjadi: ‘Semua ini milikku pribadi, tanpa jerih payahku tidak mungkin akan meraih semua ini, dsb.,dsb., Terserah aku mau meminjamkan, atau memberi atau tidak!’. Di satu sisi kepemilikan dapat memuliakan Tuhan, namun di sisi lain, banyak memberi pintu godaan untuk ‘menyalahgunakan sumber-sumber daya yang diciptakan Allah untuk dikelola dengan bijaksana oleh umat-Nya. Yang mana dengan kepemilikan itu, mereka makin memupuk kesombongan, tamak dan menumpuk kekayaan semata serta merasa hidupnya dan keturunannya terjamin untuk waktu yang sangat lama (Yakobus 5:3). Di banyak belahan dunia, hak istimewa ini tidak bisa dinikmati sebagian penduduk dunia, sebab hanya dimiliki sekelompok penguasa; sedangkan di negara komunis, kepemilikan dilarang oleh negara. Ke dua itu salah. Tuhan ingin Saudara menjadi alat untuk memuliakan Allah melalui sumber daya yang sudah ada.


MELAKUKAN
Tuliskanlah hal-hal yang bisa Saudara kerjakan untuk menjadi terang dalam dunia kerja Saudara:
 ..........................................................................................
 ..........................................................................................
MEMBAGIKAN
Bagikanlah berkat yang diterima dari firman hari ini kepada keluarga, rekan kerja atau teman komsel Saudara.
Ayat Hafalan : Matius 6:24

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”