“Mengenali Tipu Daya Kekayaan”


Amsal 23:1-5
MENERIMA
Berdoalah agar Saudara semangat dalam menghasilkan usaha yang tulus untuk bergaul dengan Allah.
MERENUNGKAN
1. Apa yang harus diperhatikan oleh umat Tuhan? (1-2)
.......................................................................................
.......................................................................................
2. Apakah maksud dari ayat 3 ini?
.......................................................................................
3. Apakah anjuran dari penulis Amsal? Mengapa? (4-5)
.......................................................................................
.......................................................................................
PENGAJARAN
Yesus pernah berkata:’Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah" (Matius 13:22). Kata ‘tipu daya’ disejajarkan dengan ‘kekuatiran’, yang mana ke dua hal ini akhirnya mengarahkan manusia untuk tidak percaya pada Allah sebagai Pencipta, yang sanggup menyediakan apa pun yang menjadi kebutuhan dari manusia. Kata ‘tipu daya’ dalam terjemahan lain ‘khayalan atau fatamorgana’. Tipuan jadi dasar Iblis untuk menjerat manusia. sebab hal itu seperti nyata (selama manusia hidup di dunia) tetapi semua itu tidak berdampak apa pun, tipuan/fatamorgana, karena tidak bernilai di dalam kekekalan, tidak berbuah apa pun bagi penghuni surgawi.

Amsal mengingatkan agar setiap umat Tuhan untuk memperhatikan baik-baik. Ini artinya mengamati dengan teliti, tidak asal-asalan (ayat 1) dan jangan bersusah payah untuk kaya (ayat 4). Mengapa kaya itu dilarang? apakah kekayaan itu dosa? Bukankah Penulis, raja Salomo seorang yang penuh hikmat dan kekayaan. Yang dipermasalahkan oleh Raja Salomo, bukanlah benar atau salah memiliki uang, bahkan untuk memilikiya sampai berlimpah-limpah bukanlah sesuatu yang berdosa. Yang menjadi masalah adalah apabila umat-Nya memiliki tujuan hidup hanya memperoleh uang lebih  agar hidupnya kaya raya dan terpandang di mata manusia lain. dan semua kekayaan, harga diri, status sosial, pada akhirnya akan ‘lenyap’ atau hanya bersifat fatamorgana belaka (ayat 5). keadaan hati seseorang itulah yang membuat dirinya kaya, bersyukur atau tidak, puas diri atau malah rakus.

Motivasi yang benar dalam mencari uang jadi kunci yang penting. Bapa sangat mengetahui apa yang menjadi kerinduan dan keinginan hati Saudara untuk memberkat keluarga dan orang lain bahkan bisa memberi lebih bagi pekerjaan Tuhan, yang dapat diselesaikan ketika memiliki uang lebih. Jadi hati-hati dengan ‘power/kekuatan uang’ yang acapkali melenakan anak-anak Tuhan!
MELAKUKAN
Dan buatlah daftar kelemahan Saudara dalam hal harta atau uang, lalu upaya apa yang dilakukan untuk atas hal itu:
 ...........................................................................................
 ...........................................................................................
MEMBAGIKAN
Sharingkan berkat firman Tuhan hari ini kepada Saudara-saudara seiman agar mereka selalu bekerja dengan gairah dan motivasi yang baru di dalam Tuhan.
Ayat Hafalan : 1 Timotius 6:10

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”