“Mulai Dari Hati”


1 Raja-raja 3:1-15
1. MENERIMA
Berdoalah agar Saudara diberikan hati yang rela memberi bagi pekerjaan Tuhan.
MERENUNGKAN
1. Apakah yang dilakukan Salomo dalam memperbaiki mezbah korban persembahan bangsanya? (1-4)
.......................................................................................
.......................................................................................
2. Apa yang dialami ketika Salomo memperbaiki mezbah korban persembahan bangsanya? (5-10)
.......................................................................................
.......................................................................................
3. Berkat apakah yang dinikmatinya dari Allah? (11-13)
.......................................................................................
.......................................................................................
PENGAJARAN
Perikop ini mengisahkan apa yang sedang dialami oleh bangsa Israel dalam masa kepemimpinan Salomo. Bangsa ini masih mempersembahkan korban di berbagai tempat. Ini dikarenakan belum ada ‘Rumah Allah’ atau Bait Allah (ayat 2), namun walau pun demikian, hatinya tidak terhalangi hal itu. Salomo tetap memberikan persembahan terbaik-nya, ia memberikan 1000 korban bakaran di atas mezbah. Ia tidak menunggu memberikan persembahan korban sampai pembangunan Bait Allah dimulai, sebab Hati yang memberi, tidak dapat dibatasi oleh ada atau tidak adanya Bait Allah itu. Melihat ‘hati yang memberi’ dari raja Salomo, maka hati Allah tergerak oleh belas kasihan. Dalam ayat 5 disebutkan bahwa Allah mempersilahkan dia untuk meminta apa yang dikehendakinya. Tentu saja, Allah memberkati Salomo bukan karena kuantitas persembahan yang diberikan begitu fantastik, tetapi jauh dari kedalaman hati Salomo, yang ingin memberikan yang bisa diberikan kepada-Nya. Walau pun Salomo hanya meminta hikmat Allah, namun pada akhirnya, Tuhan malah memberikan kekayaan juga serta nama yang besar kepada Salomo.

‘Hati yang memberi’ berkaitan dengan komitmen hati untuk mengasihi Tuhan dengan sukarela dan senang hati. Sikap itulah yang membuat Tuhan mengasihinya. Bukan ‘pemberian’ atau korban persembahan yang Tuhan sukai, tetapi Dia melihat hati dibalik pemberian itu. Pembaharuan sikap persembahan bukan hanya pada jumlahnya semata, tetapi kesukarelaan dan kesukacitaan, agar benih korban yang ditaburkan tidak sia-sia belaka. Tuhan tidak ingin menerima korban persembahan dari hati yang terpaksa. Dia bukan ‘tuan yang kejam’, Dia bukan ‘debt collector’ (penagih hutang), yang membuat umat-Nya berada dalam tekanan dan beban dalam memberi.

Bagaimana ‘hati memberi’ Saudara, adakah itu timbul dari hati yang bersukacita atu bersungut-sungut?


MELAKUKAN
Tuliskanlah bentuk komitmen Saudara dalam memperbaiki mezbah persembahan bagi Tuhan Allah Saudara:
 ...........................................................................................
 ...........................................................................................
MEMBAGIKAN
Bagikanlah berkat firman ini kepada Saudara seiman agar mereka juga memiliki sikap yang sama seperti Saudara!
Ayat Hafalan : 1 Tawarikh 21:26

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”