”Mulai Mengutamakan Allah”


Matius 18:1-7  
MENERIMA
Mohonlah agar Saudara memiliki hati seperti anak kecil, yang selalu mau terbuka pada kebenaran firman Tuhan.
MERENUNGKAN
1. Menurut Yesus, apakah ukuran ‘kebesaran’ itu? (1-3)
.......................................................................................
2. Apakah kelebihan dari seorang anak kecil? (2,3)
.......................................................................................
.......................................................................................
3. Penyesatan apakah yang diperingatkan oleh Yesus? (7)
.......................................................................................
.......................................................................................
PENGAJARAN
Perbaikan mezbah persembahan dari setiap orang, tidak mungkin terlepas dari sebuah sikap mengutamakan Allah dalam kehidupan keseharian mereka. Tidak mungkin seseorang memiliki kemauan untuk memperbaiki mezbah-nya, namun hati menjauh dari Tuhan.

Perikop ini mengisahkan diskusi siapa yang terbesar di dalam Kerajaan Surga? Dalam perdebatan itu terlihat adanya ambisi dalam diri mereka untuk menjadi yang terbesar. Karena itulah maka mereka terdiam ketika Yesus menanyakan apa yang diperdebatkan. Ambisi kebesaran ini adalah sesuatu yang berbahaya karena akan menyeret siapa pun ke dalam dosa-dosa yang lain (misalnya: ambisi untuk menjadi kaya, terkenal, kedudukan tinggi dsb)! Dan ditengah perdebatan itu, lalu Dia membawa seorang anak kecil. Pertobatan itu ditampakkan dengan sikap anak itu, yaitu keterbukaan, kepolosan, kepercayaan dirinya pada orang yang dikenalnya, ia tidak memiliki kecurigaan, tidak pernah kehilangan pengharapan pada apa pun atau siapa pun. Jadi kebesaran atau keberkatan dirinya seharusnya seperti seorang anak kecil. Namun kenyataannya, dunia dengan segala kecemarannya, acapkali mengkontaminasi /mencemari prinsip kebesaran ini. Secara umum, dunia menganggap kebesaran dan keberkatan bukan diawali dengan kepercayaan atau pengharapan pada Allah, Sang pemilik dunia, tetapi dari kedekatan dengan orang besar, kemampuan dirinya, dan hal-hal duniawi lainnya. Oleh sebab itu, marilah umat Tuhan, jikalau rindu mengalami hidup yang berkelimpahan di dalam segala hal, tiada cara lain selain mengawali dengan meruntuhkan mezbah yang lama dan membangun mezbah persembahannya yang baru sesuai kebenaran firman Tuhan. 

Dimanakah posisi Saudara saat ini? Ditengah-tengah rutinitas mencari sesuap nasi atau keberkatan, apakah mata rohani Saudara terkesima olehnya dan akhirnya cari kebesaran tanpa kehadiran Allah, ataukah selalu rindukan terus mengutamakan Allah dan keberkatan akan datang sendiri sesuai firman Tuhan (Matius 6:33).


MELAKUKAN
Tuliskanlah bentuk komitmen Saudara dalam memperbaiki mezbah persembahan bagi Tuhan Allah Saudara:
 ...........................................................................................
 ...........................................................................................
MEMBAGIKAN
Bagikanlah berkat firman ini kepada Saudara seiman agar mereka juga memiliki sikap yang sama seperti Saudara!
Ayat Hafalan : 1 Tawarikh 21:26

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”