“Hasil dari Ketulusan”


Amsal 14:32-35   
MENERIMA
Berdoalah agar kehidupan Saudara makin mencerminkan kehidupan seorang yang memiliki ketulusan hati. Dan itu makin nampak melalui karakter dan kehidupan keseharianmu.
MERENUNGKAN
1. Apakah yang melindungi kehidupan orang benar? (32)
.......................................................................................
.......................................................................................
2. Darimanakah sumber ketulusan itu bisa didapatkan oleh anak-anak Tuhan? (33-34)
.......................................................................................
3.  Apakah hasil dari sebuah ketulusan dari seseorang? (13-14)
.......................................................................................
.......................................................................................
PENGAJARAN
Firman Tuhan sangat mementingkan masalah hati. Mengapa demikian? Ini dikarenakan hati menjadi motor kehidupan. Hati yang mengendalikan akal budi, keputusan dari mulutnya dan langkah kehidupan orang itu. Memang pada akhirnya, hati yang sudah dirusakan oleh dosa itu, tidak lagi dapat diandalkan, karena telah tercemar. Contoh sederhana, banyak orang mengetahui merokok itu tidak sehat bagi si perokok aktif dan pasif, makan jeroan binatang itu tidak baik untuk tubuhnya, berbicara kotor atau bergosip itu tidaklah tindakan yang tak terpuji. Namun karena dosa atau karena kebebalan hati seseorang (ayat 33b), maka tetap saja melakukan apa yang diketahuinya sebagai sebuah hal yang negatif. Jadi, saat manusia jatuh ke dalam dosa, hati menjadi tidak terkontrol sehingga manusia dapat hidup bersandiwara dalam kepalsuan. Mereka yang hidup dengan akal budi tanpa hati akan menjadi manusia yang menjalani kehidupan secara liar karena hati yang tidak berfungsi membuat akal budi yang mengendalikan hati. Oleh karena itu, manusia seperti ini akan merasakan kekosongan yang sangat dalam ketika melakukan apa pun berdasarkan akal budi saja. Tak hanya kekosongan hati saja, tetapi orang-orang seperti, menurut Amsal, suatu hari kelak akan terjatuh akibat kebodohan hidupnya (ayat 32a, 35b).

Hidup seseorang sesungguhnya bisa dinilai secara objektif dengan melihat kehidupan sehari-hari dari orang yang tulus itu  (Amsal 4:23) dan Dia memperhatikan dan memberkati mereka yang hidup dalam ketulusan (’raja berkenan kepada....ayat 35a; bandingkan Mazmur 73:1), sehingga dapat menghasilkan buah-buah Roh seperti yang dikehendaki oleh-Nya (Galatia 5:22-23). Orang yang tulus pastilah orang yang baik, namun orang yang terlihat baik belumlah tentu tulus dan bersih hatinya. 

Adakah Saudara sudah menikmati kehidupan yang dikenan orang-orang? Marilah janganlah pernah putus asa untuk hidup dalam kebenaran (ayat 34).


MELAKUKAN
Dan buatlah daftar komitmen dalam melatih hidup Saudara untuk memiliki hati yang tulus selama sepekan ini:
 ..........................................................................................
 ..........................................................................................
MEMBAGIKAN
Bagikanlah berkat yang diterima dari firman hari ini kepada keluarga, rekan kerja atau teman komsel Saudara.
Ayat Hafalan : Amsal 3:23

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”