“Tanggungjawab Dalam Mengelola Harta”


Amsal 16:2-3, 8-16   
MENERIMA
Berdoalah agar Saudara beroleh hikmat dalam mempertanggung-jawabkan setiap berkat Tuhan.
MERENUNGKAN
1. Harta yang bagaimana yang seharusnya dicari seorang berhikmat? (8,11)
.......................................................................................
.......................................................................................
2. Mengapa hikmat lebih berharga daripada kekayaan dunia? (16)
.......................................................................................
.......................................................................................
3. Bagaimana cara terbaik  untuk menjadi penatalayan yang bertanggung jawab? (2-3)
.......................................................................................
.......................................................................................
PENGAJARAN
Amsal pasal 16 yang saudara baca hari ini dibuka dengan suatu pengajaran tentang kedaulatan Allah. Manusia boleh merencanakan jalannya sendiri, namun pada akhirnya Allahlah yang menentukannya. Ini bukan berarti manusia tidak perlu merencanakan apapun (fatalis), melainkan ia harus belajar berserah pada kedaulatan Allah (ayat. 3). 

Kata raja muncul 5 kali di ayat 10-15. Keunikan posisi raja di sini dikaitkan dalam konteks pemerintahan Allah di dunia. Berkenaan dengan kedaulatan Allah, pemerintahan raja tak berada di luar kedaulatan-Nya. Seorang raja harus tetap menyadari bahwa ia sendiri harus bertanggungjawab pada pemerintahan Allah yang Mahakuasa. Pengertian demikian akan menghindarkan dia dari berlaku fasik (ayat 12). Sekalipun kekuasaan raja besar, namun orang bijak melampaui sebuah kekuasaan politik (ayat 14). Seorang raja sendiri perlu dikendalikan oleh hikmat yang dari Allah. Dengan demikian wajahnya akan memancarkan cahaya kehidupan dan kebaikan (ayat 15). Itulah sebabnya pengejaran hikmat adalah hal terpenting (ayat 16), termasuk hikmat dalam mengelola harta tentunya. 

Dunia boleh saja mengagungkan harta dan mencoba terus mempengaruhi Saudara dengan hal tersebut, tetapi penulis Amsal justru mengajarkan hal yang berbeda. Demikian bunyi ayatnya: "Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas" (ayat 16; 3:13-14). Bukan harta, bukan emas dan perak, melainkan hikmat. Hikmat itu sangatlah penting. Dengan hikmat saudara pun nantinya akan bijaksana dalam mempertanggung jawabkan - dalam mengelola dan mempergunakan, setiap berkat yang Tuhan titipkan kepada saudara.


MELAKUKAN
Tuliskanlah dalam hal apa saja komitmen Saudara untuk menjalani kehidupan yang bertanggungjawab seperti:
 ...........................................................................................
 ...........................................................................................
MEMBAGIKAN
Bagikanlah berkat firman ini kepada Saudara seiman agar mereka juga memiliki sikap yang sama seperti Saudara!
Ayat Hafalan : Matius 25:23

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”