“Tanggungjawab Dalam Perencanaan”



Amsal 24: 3-10  
MENERIMA
Berdoalah agar Saudara selalu diberi hikmat oleh Tuhan dalam merencanakan sesuatu bagi masa depanmu.
MERENUNGKAN
1. Dalam hal apa saja, dia merencanakan hidupnya? (3-6)
.......................................................................................
.......................................................................................
2. Apa hasil dari orang yang merencanakan hidup dengan baik ? (14)
.......................................................................................
3. Apakah akibat orang yang mengabaikan hikmat? (7-10)
.......................................................................................
.......................................................................................
PENGAJARAN
Nats bacaan hari ini ini sarat dengan nasihat yang intinya adalah pakailah hidup ini dengan benar. Amsal menasihati orang percaya agar tidak menyia-nyiakan hidupnya dengan ikut-ikutan orang jahat karena hasilnya kesia-siaan. Di hadapan Tuhan, cara hidup seperti itu adalah dosa (ayat 8-9). 
Dengan hikmat, kehidupan ini harus dibangun. Ibarat mendirikan sebuah rumah dan mengisinya dengan berbagai perabotan yang diperlukan untuk hidup nyaman dan bahagia, seseorang perlu menggunakan otak dan ototnya. Otot diperlukan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan kasar, seperti menggali fondasi, mengaduk semen untuk mendirikan tembok, dst. Demikian juga untuk berbagai kegiatan lain seperti berperang melawan musuh yang kuat dan menolong orang yang sedang dalam berbagai kesusahan. Dibutuhkan otot, stamina, dan tenaga fisik yang tangguh untuk pekerjaan semacam itu. Namun di balik semua kegiatan itu, yang utama adalah hikmat yang diolah oleh otak dalam bentuk perencanaan dan strategi yang jitu. Dengan petunjuk cetak biru yang jelas, seorang mandor dapat memerintahkan kuli bangunan untuk mendirikan tembok yang kokoh sehingga pada akhirnya berdirilah rumah idaman hati. Orang benar harus hidup berhikmat: merencanakan segala sesuatunya dengan baik dan mendengarkan nasihat orang lain. Dengan hikmatnya ia mengerti bagaimana mengisi hidupnya dan mempersiapkan masa depannya (ayat 14). Hanya orang bodoh yang mengabaikan hikmat karena menganggapnya tidak penting dalam hidupnya (ayat 7). Suatu bangunan akan bersifat langgeng karena bukan semata-mata hasil olahan otot, melainkan otak manusia yang mengandalkan hikmat Tuhan. 

Bangunan kehidupan apa yang Saudara sedang dan akan dirikan untuk masa depanmu? Jangan biarkan otot Saudara yang mengendalikannya. Mintalah hikmat dari Tuhan dan bersedialah dituntun oleh-Nya, sumber segala pengertian. 

MELAKUKAN
Tuliskanlah dalam hal apa saja komitmen Saudara untuk menjalani kehidupan yang bertanggungjawab seperti:
 ...........................................................................................
 ...........................................................................................
MEMBAGIKAN
Bagikanlah berkat firman ini kepada Saudara seiman agar mereka juga memiliki sikap yang sama seperti Saudara!
Ayat Hafalan : Matius 25:23

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”