“Tulus Dalam Berespon”


Amsal 3:11-18   
MENERIMA
Berdoalah agar kebenaran firman hari ini makin memoles karakter Saudara, khusus dalam menanggapi suatu kasus, untuk tidak reaktif tetapi proaktif.
MERENUNGKAN
1. Apakah responnya bila dia dididik oleh Tuhan? (11)
.......................................................................................
.......................................................................................
2. Apakah berkat bagi seseorang yang memiliki respon yang positif? (12-18)
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
PENGAJARAN
Suatu kali, ada sebuah jalan yang menuju jembatan yang memisahkan tebing yang satu dengan tebing yang lain. Namun, di jalan itu ada batu yang sangat besar, sehingga menutupi jalan yang menuju jembatan itu. Tiba-tiba ada seorang yang ingin menyeberangi dan ia harus melewati jembatan itu. Tetapi, ketika ia melihat batu yang besar, ia menangis dan berkata, “Mengapa batu ini ada di sini? Aku tak mau batu ini!” lalu ia pergi berlalu begitu saja. Lalu muncul orang lain, ketika melihat batu itu, ia langsung pergi untuk mencari jalan lain. Sedang orang ke 3, yang juga ingin menyeberang, berpikir sejenak lalu berguman, “Batu ini tak akan mampu menghalangiku niatku!”. Ia memanjatnya dan menyeberang. Terakhir, orang ke 4 datang dan hendak menyeberang pula. Saat melihat batu besar itu, ia berusaha sekuat tenaga untuk menggesernya sehingga tak menutupi jalan lagi. Setelahnya, ia baru pergi menyeberang jembatan itu. 

Kedewasaan seseorang dapat diukur ketika dirinya menanggapi sebuah peristiwa atau masalah. Makin dirinya proaktif, makin terlihat kedewasaan dirinya, dan sebaliknya. Penulis Amsal mengajak pembaca untuk bersikap terbuka ketika menerima didikan, baik dari orang tua, guru atau siapa pun selama itu membuat dirinya bertumbuh (ayat 11)  Keterbukaan (tidak berontak) atas didikan atau atas pendisiplinan (termasuk peringatan dan hukuman) yang Allah berikan kepada umat-Nya pada dasarnya adalah untuk kebaikan dirinya (ayat 12), sebab dia akan menikmati janji-janji berkat Tuhan (ayat 13-18). Dan berkat itu melebih harta apa pun di dunia ini (ayat 14-15). Dan tentunya, hal yang sebaliknya akan terjadi bila kita mengabaikan didikan orang tua dan didikan Tuhan. 

Sekarang tergantung pada Saudara! Apakah Anda sangat mengharapkan didikan-Nya, untuk menjadi sumber keberkatan Saudara atau malah mengabaikan dan  rasa terganggu oleh nasehat-nasehat firman Tuhan?
MELAKUKAN
Dan buatlah daftar komitmen dalam melatih hidup Saudara untuk memiliki hati yang tulus selama sepekan ini:
 ..........................................................................................
 ..........................................................................................
MEMBAGIKAN
Bagikanlah berkat yang diterima dari firman hari ini kepada keluarga, rekan kerja atau teman komsel Saudara.
Ayat Hafalan : Amsal 3:23

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”