“Tulus Dalam Mengampuni”


Amsal 25:21-25   
MENERIMA
Berdoalah dan bersandarlah senantiasa kepada Tuhan, agar Dia memampukan Saudara untuk mengampuni orang.
MERENUNGKAN
1. Apakah ciri-ciri seorang pengampun? (21,25)
.......................................................................................
.......................................................................................
2. Menurut Saudara, Apakah maksud dari ayat 22 ini?
.......................................................................................
.......................................................................................
3. Apa kaitan ayat 24 ini dengan pengampunan?
.......................................................................................
.......................................................................................
PENGAJARAN
Hidup dalam dunia yang berdosa, adalah kehidupan yang tidak terbebas dari unsur-unsur dosa dan kesalahan. Oleh sebab itu, tiap anak-anak Tuhan butuh pengampunan dan orang lain pun memerlukan hal itu juga. Sebab pengampunan merupakan salah satu perwujudan orang yang dipenuhi ketulusan atau kasih (lihat ps.17:9). 

Ada dua hal yang perlu diketahui berkaitan dengan pengampunan:Pertama, dosa telah membuat setiap orang butuh pengampunan dari Allah. Apabila dirinya belum menerima pengampunan-Nya, mustahil ia dapat memberi pengampunan pada orang lain. Pengampunan-Nya bisa memulihkan persekutuan dia dengan Allah dan sesama. Kedua, dirinya harus sadar bahwa pengampunan hanya melalui anugerah Allah di dalam Yesus. Pengampunan anugerah inilah yang akan membuat tiap orang tak hanya melepaskan pengampunan belaka, tetapi juga aksi sosial, seperti memberi roti atau air minum pada ‘seteru’ mereka, yaitu orang yang telah menyakiti dirinya (ayat 21). Ini sebuah tindakan yang tidak mudah. Mengapa demikian? Sebab dia tidak sekedar memberi pengampunan, dan setelah itu dia akan berkata dalam hati:’lebih baik aku tidak bersua orang itu lagi agar aku tidak disakiti lagi”. Artinya setelah ia melepaskan pengampunan, maka ia ingin berhenti dalam berrelasi dengan seteru-nya, bahkan mungkin dengan anggota keluarga lainnya (walau pun ayat 24 diumpamakan dengan ‘istri’). Tetapi firman Tuhan malah mendorong untuk bertindak selangkah lebih maju, yaitu tidak hanya mengampuni, tapi mengasihi lagi atau membina hubungan lagi. Untuk apa? Agar si ‘musuh’ itu bisa diubahkan karakternya juga (’menimbun bara api’ alias hidupnya menjadi tidak tenang juga- ayat 22). Jadi model pengampunan ini (ayat 21) akan menyirakan kesegaran bagi banyak orang (ayat 25).

Adakah Saudara termasuk orang dalam gambaran penulis Amsal ini? Kalau belum, marilah terus berjuang!


MELAKUKAN
Dan buatlah daftar komitmen dalam melatih hidup Saudara untuk memiliki hati yang tulus selama sepekan ini:
 ..........................................................................................
 ..........................................................................................
MEMBAGIKAN
Bagikanlah berkat yang diterima dari firman hari ini kepada keluarga, rekan kerja atau teman komsel Saudara.
Ayat Hafalan : Amsal 3:23

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”