“Tulus Dalam Perkataan”


Amsal 10:18-21 
MENERIMA
Mintalah kekuatan dari Tuhan agar Saudara memelihara mulut untuk memperkatakan hal yang indah dan bukan bergosip.
MERENUNGKAN
1. Apa yang harus dijaga dari mulut orang benar? (18-20)
.......................................................................................
.......................................................................................
2. Apakah dampaknya bagi orang lain? (21)
.......................................................................................
.......................................................................................
3. Menurut Saudara Mengapa orang yang banyak bicara dan yang diam mnghasilkan hidup yang beda? (19)
.......................................................................................
.......................................................................................
PENGAJARAN
Dalam dunia pemasaran, para agen diajar untuk tak langsung menawarkan produk. Alasannya? Banyak orang yang belum mengerti atau kenal tetapi langsung antipati atas produk itu. Maka para agen itu akan ‘putar-putar’ dulu ketika berbincang-bincang. Contoh: Saya pernah mendapat undangan sebuah acara, dengan iming-iming hadiah namun harus duduk minim 2 jam mendengarkan presentasi yang ‘putar-putar’, yang padahal dari awal saya sudah tahu ujungnya akan seperti apa. Namun karena ‘terjebak’ oleh hadiah, mau tidak mau duduk diam terus. Padahal produk yang ditawarkan belum tentu bisa ditepati sesuai janji yang sudah dipresentasikan!

Penulis Amsal mengingatkan bahwa dalam pengetahuan yang terbatas acapkali kata-kata bisa tidak tepat, Juga jangan dengan informasi yang terbatas, maka sudah menyebarkan atau bergosip suatu berita yang belum dikonfirmasi. Walaupun kata-kata bisa menjadi alat untuk "membangun" orang lain, namun tidak sedikit kata-kata juga bisa menjadi alat "menjatuhkan"  orang (ayat 19). Perkataan akan mengungkapkan jati diri seseorang atau mengungkapkan apakah dia seorang yang tulus atau seorang penjilat, tukang gosip, ‘mulut ember’, dll., sehingga terbukti apakah dia seorang yang berhati-hati atau seorang yang ceroboh. Jadi makin dia banyak bicara, makin dia menelanjangi dirinya sendiri. Penulis menasehati pembaca untuk menahan diri dalam bicara, agar mereka bisa belajar mendengar perkataan orang lain, agar dengan hikmat Allah bisa memberikan respon yang tepat, kemudian memberikan nasehat atau masukan yang tepat sasaran. Sebab jika tidak, malah masukan itu hanya angin lalu saja, tanpa memberi dampak positif, malah menjatuhkan orang lain.

Kiranya perkataan Saudara menggembalakan orang lain (ayat 21) sehingga banyak orang terbangun dan makin bertumbuh di dalam Tuhan Allah.


MELAKUKAN
Dan buatlah daftar komitmen dalam melatih hidup Saudara untuk memiliki hati yang tulus selama sepekan ini:
 ..........................................................................................
 ..........................................................................................
MEMBAGIKAN
Bagikanlah berkat yang diterima dari firman hari ini kepada keluarga, rekan kerja atau teman komsel Saudara.
Ayat Hafalan : Amsal 3:23

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”