“Memberi Dengan Ketulusan”

Lukas 21:1-4
MENERIMA
Berdoalah agar saudara senantiasa dimampukan Tuhan untuk memberi dengan ketulusan bukan bersandarkan besar atau kecil materi yang saudara miliki.
MERENUNGKAN
1. Bagaimana Tuhan Yesus melihat orang kaya dalam memberi persembahan? (1,4)
.......................................................................................
.......................................................................................
2. Apa respon Yesus atas persembahan dari janda yang miskin? (2-3)
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
PENGAJARAN
Dalam bagian Firman hari ini dikatakan janda miskin memberikan persembahan. Janda dalam Alkitab biasanya disejajarkan dengan orang-orang yang tidak mampu, orang yang sering menjadi korban ancaman dari Ahli-ahli Taurat (ayat 47) layak mendapat perlindungan. Janda miskin ini sebetulnya bisa saja beralasan tidak wajib membawa persembahan. Tetapi tidak demikian dengan janda miskin ini. Janda miskin ini dikatakan “memasukkan dua peser ke dalam peti itu” (ayat 2). Pada masa itu nilainya dua peser nilainya seharga 2 ekor burung pipit (band.Mat.10:29). Itu menunjukkan betapa kecilnya pemberian janda miskin itu menurut ukuran manusia. Tetapi dia “memberi dari kekurangannya, bahkan memberi seluruh nafkahnya” (ayat 4). Meski miskin janda ini tetap taat memberikan kepada Tuhan dan mempersembahkan seutuhnya/seluruhnya kepada Tuhan. Karena tindakannya maka Tuhan memuji tindakannya dan dapat dikatakan bahwa tindakannya sangat memuaskan hati Tuhan. Dengan kata lain cara pandang Yesus berbeda dengan cara pandang pada umumnya, orang pada umumnya melihat luarnya, tetapi Tuhan melihat sampai ke hati, yang menggerakkan motivasi dalam memberi. Tuhan tidak hanya memandang kuantitas saja, tetapi melihat kualitas hati orang yang memberikan persembahan itu.
Saudara, bagaimana dengan hidup Saudara selama ini sebagai orang percaya? Adakah Saudara sudah memberikan materi yang dimiliki dengan ketulusan? Bukan berdasarkan kepada besar atau kecilnya materi yang Saudara berikan karena Tuhan melihat ketulusan hati atau motivasi Saudara ketika memberikan. Sekarang yang menjadi perenungan bagi Saudara, bersediakah Saudara memberi dengan ketulusan, secara khusus dalam moment bulan Diakonia ini, lebih khusus lagi bagi janji iman Saudara bagi pelayanan IOTA?
MELAKUKAN
Praktikkan tindakan-tindakan iman yang dapat memberkati saudara seiman (misalkan: menjadi orang tua asuh bagi anak yang kurang mampu,dll)
 ...........................................................................................
 ...........................................................................................
MEMBAGIKAN
Bagikan kebenaran firman hari ini ke dalam komunitas atau tempat dimana saudara berada, agar orang lain pun dapat tergerak juga berbagi kepada orang yang kurang mampu.
Ayat Hafalan: Lukas 21:4

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”