“Menabur dan Menuai”

2 Korintus 9:6-15
MENERIMA
Berdoalah agar Saudara senantiasa mau belajar memberi dengan sukacita dan bukan dengan terpaksa.
MERENUNGKAN
1. Apa yang diminta Paulus untuk dicamkan jemaat? (6)
.......................................................................................
.......................................................................................
2. Bagaimana seharusnya konsep orang percaya dalam hal memberi? (7)
.......................................................................................
.......................................................................................
3. Bagaimana orang percaya melihat Allah ketika dirinya memberi bagi sesama? (8-10)
.......................................................................................
.......................................................................................
PENGAJARAN
Paulus menerapkan suatu peribahasa yang berasal dari dunia pertanian atas relasi manusia dan sesamanya: ‘Siapa menabur sedikit akan menuai hasil yang sedikit pula demikian sebaliknya’. Peribahasa ini dikutip Paulus untuk mendorong jemaat-jemaat di Akhaya agar memiliki hati yang sungguh untuk ikut serta dalam aksi pengumpulan dana bagi jemaat Yerusalem. Dan kesungguhan hati ini pun dapat  tercermin dari sikap mereka  dalam memberi sumbangan tersebut. Sebuah pemberian akan bernilai atau bermutu tinggi jika pemberian itu diberikan dengan sukarela yang didasarkan pada suatu keputusan hati. Oleh sebab itu Paulus memerintahkan kepada jemaat Akhaya supaya merekapun dapat memberikan menurut kerelaan hatinya. Memberi dengan sukarela berarti sumbangan yang diberikan tersebut bukan dengan wajah yang muram atau dengan paksaan. Karena jika pemberian itu diberikan dengan wajah yang muram dan terpaksa maka ciri khas sumbangan itu sebagai kharis (anugerah) menjadi hilang. “Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita” (ayat 7c). Memberi dengan sukacita dan sukarela adalah merupakan respons terhadap pemberian kasih Allah yang begitu besar. Hal itulah yang seharusnya menjadi motivasi utama bagi orang-orang Kristen yang ikut serta dalam membantu orang lain atau dalam pelayanan diakonia.

Saudara, sebagai anak-anak Tuhan yang telah mengalami dan memperoleh kasih karunia Allah, Saudara telah diperkaya oleh pemeliharaan kasih karunia Allah untuk membantu siapa saja dengan sukarela dan tulus hati, di mana dan bilamana situasi kesusahan menuntutnya, tanpa mengharapkan sesuatu keuntungan. Oleh sebab itu, marilah belajar saling membagi dengan mereka yang berkekurangan. Berilah dengan sukacita jangan dengan sedih hati atau paksaan.
MELAKUKAN
Ambil komitmen selama seminggu untuk memberi dengan ketulusan, tanpa mempermasalahkan besar atau kecilnya dukungan yang telah dilakukan.
 ...........................................................................................
...........................................................................................
MEMBAGIKAN
Sharingkan kebenaran firman hari ini sehingga orang lain ikut juga terlibat dan peduli kepada pelayanan sosial.

Ayat Hafalan: Lukas 10:37

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”