“Materai Yang Ketujuh”


Wahyu 8:1-5 
MENERIMA
Berdoalah agar Tuhan menolong Saudara memiliki kerinduan belajar Firman lebih mendalam.
MERENUNGKAN
1. Apa yang terjadi saat Anak Domba membuka materai yang ketujuh? (1-2)
.......................................................................................
.......................................................................................
2. Apa yang diperoleh Malaikat saat berdiri dimezbah?(3a)
.......................................................................................
.......................................................................................
3. Apa yang terjadi dengan doa orang-orang kudus? (4-5)
.......................................................................................
.......................................................................................
PENGAJARAN
Setengah jam dapat merupakan waktu yang penting dan menentukan. Setelah pasal 7, yang seluruhnya adalah suatu sisipan yang menghiburkan, kini Saudara sampai kepada pembukaan meterai yang ketujuh dan terakhir dari gulungan kitab yang memuat rencana Allah. 

Ketika Anak Domba membuka meterai ketujuh, setengah jam lamanya terjadi suasana sunyi senyap di surga. Setengah jam yang senyap itu sangat khusyuk karena sedemikian serius dan menentukan. Dapat dibayangkan bahwa waktu setengah jam itu, Allah gunakan untuk memikirkan hal-hal yang menyangkut masa depan dunia; yaitu, penghakiman yang akan Allah lakukan, berakhirnya zaman, serta diperhitungkannya status kekal tiap makhluk hidup. Akhir dari “setengah jam” berdiam diri, Allah mengutus tujuh malaikat dengan tujuh sangkakala. Meterai ketujuh identik dengan tujuh sangkakala yang setiap kali ditiup yang menimbulkan berbagai wujud murka Allah yang menghancurkan jagat raya yang telah tercemar dosa ini. Di hadapan puncak murka Allah itulah, seisi surga sunyi senyap karena diliputi kegentaran. Murka Allah bukan hanya bersumber pada keadilan dan kekudusan-Nya. Murka-Nya berkaitan dengan doa-doa para orang kudus. Doa-doa dan dupa penyembahan kepada Allah itulah yang bak halilintar dan gempa bumi ketika dilemparkan ke bumi (ayat 5). Doa bukan hal sepele, dapat merupakan alat anugerah Allah. Melalui doa Allah memelihara umat-Nya dan menghakimi dunia ini. Doa ialah strategi perang sebagai bagian senjata Allah, yang akan menjamin kemenangan umat-Nya. 

Sebenarnya bencana yang akan Allah timpakan atas bumi, bertujuan agar manusia siaga menghadapi Hari Tuhan. Marilah Saudara senantiasa siaga secara rohani dalamd menyambut kedatangan-Nya kembali. Jadi ketika Dia datang, Saudara didapati dalam keadaan siap rohani.
MELAKUKAN
Periksalah hidup Saudara apakah ada suatu halangan untuk bertumbuh dan tuliskanlah hal itu di bawah ini, dan doakan agar Saudara terus maju di dalam Tuhan!
 ...........................................................................................
 ...........................................................................................
MEMBAGIKAN
Bagikan kebenaran firman hari ini ke dalam komunitas atau tempat dimana saudara berada, agar mereka dikuatkan!.
Ayat Hafalan: Wahyu 4:11

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”