“Pesan Bagi Jemaat di Sardis”

Wahyu 3:1-6 
MENERIMA
Berdoalah agar Tuhan menolong Saudara memiliki kerinduan belajar Firman lebih mendalam.
MERENUNGKAN
1. Apa teguran ke-7 Roh Allah dan ke-7 bintang itu kepada jemaat Sardis? (1b)
.......................................................................................
2.  Apa yang harus mereka lakukan? (2-3)
.......................................................................................
.......................................................................................
3. Apakah janji bagi setiap orang yang menang? (5)
.......................................................................................
.......................................................................................
PENGAJARAN
William Shakespeare berkata, “Apalah arti sebuah nama?” Kalau seseorang menyandang satu nama yang penting dan besar tapi isi dari nama itu tidak merefleksikan keagungan makna nama itu, ia sepantasnya sedih dan malu. Sardis dulunya adalah kota perdagangan yang aktif dan sangat kaya. Kemudahan untuk mendapatkan kekayaan dari kota ini kelihatannya telah menimbulkan kemalasan/kelalaian.
Kota ini direbut oleh Koresy, raja Persia (549 SM), dan oleh Antiochus (218 SM), dan keduanya terjadi karena kemalasan/kelalaian. Kota ini dibangun di atas sebuah bukit yang begitu terjal sehingga pertahanannya kelihatannya tak dapat dikalahkan. Dalam kedua peristiwa itu pasukan musuh mendaki tebing yang curam pada malam hari dan menemukan bahwa orang-orang Sardis yang terlalu percaya diri itu tidak menempatkan penjaga. Teguran untuk jemaat Sardis adalah “Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!” (ayat 1). Mengapa gereja ini mati? Adakalanya sebuah gereja mendapatkan reputasi yang baik di mata umum, adalah mungkin untuk secara mekanis meneruskan aktivitas yang sama tetapi kehilangan motivasi mula-mula. Dorongan dan motivasi bisa bergeser dari suatu keinginan untuk melayani dan menyenangkan Allah kepada sekedar suatu keinginan yang hanya untuk mempertahankan penampilan umum yang baik yang telah dinikmati oleh gereja. Sebab itulah jemaat Sardis harus “Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satupun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan AllahKu” (ayat 2). Puji Tuhan, surat ini mengindikasikan di jemaat Sardis masih ada segelintir orang yang tidak mencemarkan hidup mereka. “Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya...”(ayat 4).
Kiranya firman Tuhan dapat mengingatkan Saudara juga untuk terus hidup seturut dengan sifat dan hakekat Saudara sebagai anak Tuhan.
MELAKUKAN
Tuliskanlah hal apa yang meneguhkan dan memberi penghiburan kepada Saudara!
 ..........................................................................................
 ..........................................................................................
MEMBAGIKAN
Bagikanlah kebenaran firman Tuhan hari ini kepada teman komsel Saudara.
Ayat Hafalan : Wahyu 1:8

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”