“Engkau No. 1, Aku Nomer 2”

Efesus 5:22-33
MENERIMA
Berdoalah mohon Tuhan menolong Saudara untuk memahami dan menaati kebenaran firman Tuhan hari ini.
MERENUNGKAN
1. Apakah perintah Tuhan untuk para isteri? (22-24)
.......................................................................................
2. Apakah perintah Tuhan untuk para suami? (24-28)
.......................................................................................
3. Apa hukum yang berlaku untuk relasi suami-isteri? (33)
.......................................................................................
.......................................................................................
PENGAJARAN
Setiap orang percaya dipanggil untuk hidup dalam penundukkan diri atau ketaatan. Efesus 5:21 berkata, ”Rendahkanlah dirimu seorang akan yang lain”. Alkitab memerintahkan umat Allah untuk mengesampingkan ego mereka atau keinginan diri sendiri dan didorong untuk melayani satu sama lain. Dan para suami dipanggil untuk menjadi ‘Pemimpin yang melayani’. “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya….. Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri”. Kata “penundukan diri” berasal dari gabungan kata yang memiliki arti “mengatur di bawah”. Ketika seseorang diperintahkan untuk saling menundukkan diri, Tuhan menetapkan urutan perintah seperti berikut dalam rumah tangga: isteri tunduk kepada suami yang takut Tuhan (baca: tunduk kepada Tuhan). Sehingga suami yang memiliki hati yang takut akan Tuhan, seharusnya akan mudah sekali untuk mengasihi isterinya seperti Kristus mengasihi jemaat serta memberikan nyawanya orang yang dikasihi-Nya.

Bryan Chapell, penulis di majalah World menuliskan, ”Kepemimpinan yang Alkitabiah melibatkan pengorbanan diri seseorang demi orang lain. Seorang suami yang taat kepada Tuhan akan menomorduakan haknya untuk memperhatikan hak pasangannya. Suami yang demikian akan menolak melepaskan tanggung jawab kepemimpinannya atas keluarganya, sebaliknya ia menggunakan kewenangan yang Alkitabiah untuk mengatur sumber daya dan aktivitas keluarga demi menyajikan yang terbaik bagi isteri dan anak-anaknya”.

Demi keindahan hubungan antar sesama, Saudara dipanggil juga untuk menomorduakan hak-hak Saudara dengan memperhatikan hak pasangan atau anggota keluarga Saudara atau orang lain. Seperti halnya Kristus, yang berani mengorbankan ke-aku-an-Nya demi kebaikan bersama. Maka seyogianyalah, Saudara menomerduakan diri sendiri agar orang lain mendapatkan berkat dari prinsip hidup Saudara.
MELAKUKAN
Renungkan aspek apa yang menjadi halangan Saudara untuk tidak berkomitmen dalam keluarga, mintalah Tuhan menolong Saudara mematahkannya.
 ...........................................................................................
 ...........................................................................................
MEMBAGIKAN
Bagikan kebenaran firman hari ini kepada anggota komsel atau rekan rohani Saudara agar mereka dikuatkan!.
Ayat Hafalan: Filipi 2:5

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”