“Keluarga Imam Eli”

1 Samuel 2:11-17,22-25
MENERIMA
Berdoalah agar saudara dan keluarga selalu ingin taat dan mengabdi pada Tuhan.
MERENUNGKAN
1. Apa kejahatan yang diperbuat anak-anak Eli? (11-17)
.......................................................................................
.......................................................................................
2. Mengapa mereka dapat berbuat begitu dursila? (22-25)
.......................................................................................
.......................................................................................
3. Apa aplikasi dari nats bacaan hari ini buat Saudara yang menjadi orang tua?
.......................................................................................
.......................................................................................
PENGAJARAN
Anak-anak Imam Eli: Hofni dan Pinehas sangat jahat- mereka adalah imam-imam Tuhan yang tak menghormati Tuhan. Hidup mereka bisa dikatakan tidak mengenal Allah (ayat12 terjemahan literal). Pertama, mereka melakukan fungsi keimaman sebatas ritual, tetapi sesungguhnya tamak dan rakus untuk mendapatkan daging kurban jatah sebagai imam. Sikap mereka dapat disebut  "memandang rendah kurban untuk Tuhan" (ayat 17). Perampasan atas daging-daging yang belum dibakar lemaknya (dalam Taurat, lemak dibakar untuk Tuhan) - merupakan tindakan pelecehan terhadap Tuhan. Kedua, mereka hidup secara amoral (ayat 22). Tindakan mereka itu menajiskan diri dan mengotori rumah Tuhan.
Mengapa hal seperti itu bisa terjadi di dalam keluarga yang seharusnya menjadi panutan umat Allah? Ketiadaan peran Eli sebagai imam bagi keluarganya: yaitu tidak tegas menegur anak-anaknya (ayat 22-25). Eli lebih menyayangi mereka daripada menghormati Allah (ayat 29). Hamba Tuhan seharusnya menerapkan firman lebih dulu dalam hidupnya dan keluarganya, barulah mengajar umat Tuhan. Pendeknya, Imam Eli gagal membimbing anak-anaknya untuk hidup takut akan Yahweh, dan melayani dengan sukacita. Eli memerintah sebagai hakim selama 40 tahun (I Samuel 4:18), tetapi pelayanannya dirusak oleh tindakan anak-anaknya yang tidak menghormati Allah, dan oleh kegagalannya mengeluarkan mereka dari jabatan kudus.

Lingkungan yang baik dan pelajaran agama yang cukup, rupanya tidak dengan sendirinya menjamin anak-anak Saudara akan tumbuh dewasa dan menjadi baik. Diperlukan kepekaan dan kesungguhan orang tua dalam membimbing dan memimpin anak-anaknya. Kehidupan imam Eli menjadi pelajaran bukan hanya bagi keluarga hamba-hamba Tuhan tetapi juga sebagai orang tua dalam mendidik anak-anaknya. Bagaimana dengan kondisi keluarga Saudara saat ini?
MELAKUKAN
Tulis dan doakan anggota keluarga dari para pemimpin, pelayan dan aktifis Kristen yang Saudara kenal agar mereka jadi teladan bagi keluarganya:
 ...........................................................................................
...........................................................................................
MEMBAGIKAN
Sharingkan kebenaran firman hari ini sehingga orang lain ikut juga terlibat dan peduli dalam mendoakan sesamanya.

Ayat Hafalan: Kolose 3:17

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”