“Keluarga Samuel”

1 Samuel 8:1-5
MENERIMA
Berdoalah agar anak-anak Saudara terus dididik dan disempurnakan oleh Tuhan semata.
MERENUNGKAN
1. Apakah dosa yang dilakukan anak-anak Samuel? (1-3)
.......................................................................................
.......................................................................................
2. Apakah aksi Samuel atas dosa anak-anaknya? (4-5)
.......................................................................................
.......................................................................................
3. Apa bedanya keluarga Imam Eli dan keluarga Samuel?
.......................................................................................
.......................................................................................
PENGAJARAN
 Samuel mengangkat putra-putranya menjadi hakim di bagian selatan wilayah Israel, tetapi mereka rupanya tidak mengikuti teladan baik ayah mereka. Anak-anak Samuel ternyata tidak lebih baik dari anak-anak Eli. Anak-anak Samuel mengejar laba, menerima suap, dan memutarbalikkan keadilan (ayat 1-3).

Lalu apakah tindakan Samuel terhadap dosa anak-anaknya? Samuel menerima atau mengakui dengan terbuka dosa anak-anaknya; dia tidak menutup-nutupinya (ayat 4-5). Lalu Samuel mencopot jabatan hakim anak-anaknya. Perhatikan tulisan "...dan bukankah anak-anakku laki-laki ada di antara kamu?" (ayat 2), itu artinya Samuel telah mencopot jabatan anak-anaknya dan menjadikan mereka rakyat biasa. Samuel tetap bertindak sebagai hakim setelah mencopot jabatan anak-anaknya; sampai akhirnya dia permisi dari bangsa Israel (I Samuel 12:2c). Samuel sendiri tetap bertekad untuk terus hidup "bersih" sebagai hamba Allah dan akan tetap mengajarkan jalan-jalan-Nya (I Samuel 12:23). Tindakan Samuel untuk tidak mengizinkan putra-putranya bertindak sebagai imam; menunjukkan bahwa anak-anak dari orang-tua beriman masih harus menentukan pilihannya sendiri. Inilah pilihan anak-anak Samuel dan Alkitab tidak menyalahkan Samuel sebagaimana yang diperbuat-Nya terhadap Imam Eli (1 Samuel 2:29). Sampai akhir hidupnya,  Allah tetap menghargai integritas Samuel.

Salah satu hal penting yang bisa Saudara pelajari dari kasus keluarga Samuel ini ialah bahwa keluarga tokoh sebesar Samuel pun tidak lepas dari masalah dan beban hidup. Jika saat ini anak-anak Saudara sedang amat bermasalah - belajarlah dari Samuel.  Lakukan tindakan tegas jika memang itu diperlukan, miliki sikap pasrah - rendahkan diri Saudara dihadapan Allah untuk memohon belas kasihan-Nya, seraya tetaplah bertekad untuk terus hidup "bersih”.
MELAKUKAN
Tulis dan doakan anggota keluarga dari para pemimpin, pelayan dan aktifis Kristen yang Saudara kenal agar mereka jadi teladan bagi keluarganya:
 ...........................................................................................
...........................................................................................
MEMBAGIKAN
Sharingkan kebenaran firman hari ini sehingga orang lain ikut juga terlibat dan peduli dalam mendoakan sesamanya.

Ayat Hafalan: Kolose 3:17

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”