TRUST AND CARE
Ice Breaker[1]
Bahan Diskusi
K
|
eluarga
adalah lembaga sosial pertama yang Tuhan ciptakan bagi manusia (Kej. 2: 18-25).
Keluarga merupakan bagian dari karya penciptaaan Tuhan dan Tuhan melihatnya
sebagai sesuatu yang baik serta memberkatinya. Apabila kita perhatikan
kisah Tuhan mempersatukan Adam dan Hawa maka kita dapat mengatakan bahwa
keluarga adalah sebuah bentuk persekutuan. Bukan sekedar perkumpulan dari
sekelompok orang yang tinggal bersama dalam suatu tempat atau rumah.
Keluarga
dapat hanya menjadi sebuah perkumpulan orang-orang apabila dalam keluarga itu
tidak terjadi komunikasi yang hangat dan saling membangun. Semua sibuk dengan
urusan pribadi dan masa bodoh dengan yang lainnya. Rumah menjadi sekedar
“HOUSE”- tempat tinggal, yang tidak
ada bedanya dengan hotel, losmen, tempat kost atau apartemen.
Keluarga
sebagai persekutuan berarti setiap anggota merasa dan menempatkan dirinya
sebagai bagian integral dari keluarga di mana ia tinggal. Setiap orang merasa
bahwa kesusahan atau kesukacitaan salah seorang anggota keluarga adalah
kesusahan dan sukacita mereka juga. Setiap orang merasa bertumbuh dan
berkembang kedewasaannya, karena dukungan semua pihak yang ada dalam rumah
tersebut. Setiap orang merasa hak dan kewajibannya sebagai anggota keluarga
dihargai dan dihormati. Ada komunikasi yang hangat dan saling membangun satu
dengan yang lainnya. Ada semacam trust
and care (kepercayaan dan kepedulian) yang dirasakan oleh segenap anggota
keluarga. Rumah dirasakan sebagai sebagai sebuah “HOME” oleh setiap anggota keluarga yang dapat memberikan kedamaian,
kebahagiaan, kekuatan, pengharapan dan keberanian untuk menapaki masa depan.
Seperti yang dikatakan oleh kata-kata bijak berikut ini: “Rumah adalah
tempat bagi setiap orang untuk hidup bagi Tuhan dan sesamanya.”
Keluarga
merupakan bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Setiap keluarga mempunyai
peran dan sumbangsih yang besar dalam kehidupan masyarakat. Untuk hal ini kita
dapat belajar dari apa yang diucapkan oleh Kung Fu Tse sebagai berikut:
Apabila ada
harmoni di dalam rumah
Maka akan
ada ketenangan di masyarakat
Apabila ada
ketenangan di masyarakat
Maka ada
ketentraman di dalam negara
Apabila ada
ketentraman di dalam negara
Maka akan
ada kedamaian di dalam dunia
Setiap keluarga
Kristen adalah cerminan wajah gereja di masyarakat dan juga basis kehidupan
gereja. Keluarga-keluarga Kristen yang kokoh, membuat gereja juga kokoh.
Sedangkan apabila keluarga-keluarga Kristen rapuh, maka gereja juga rapuh. Di
sini kita dapat melihat bahwa keluarga adalah unit terkecil dalam kehidupan
masyarakat dan gereja, tetapi ia mempunyai peran yang sangat besar dan penting.
Dalam
kerangka berpikir yang seperti inilah maka gereja kita – Gereja Kristen Kalam
Kudus (GKKK) Taman Kopo Indah berupaya agar pada bulan keluarga ini, setiap
unit keluarga Kristen yang tergabung dalam keluarga besar gereja, dapat
didorong untuk makin menjadi keluarga yang berpusatkan kepada Kristus. Untuk
mewujudkannya, diperlukan keterlibatan dari semua anggota keluarga.
Mewujudkan sebuah
keluarga yang berpusatkan kepada Kristus, tentu saja bukanlah hal yang mudah. Kadang dibutuhkan
waktu yang cukup lama. Ini harus kita sadari dan akui. Untuk itu kita harus
mempunyai “POWER” yang kuat
untuk merealisasikannya, yaitu:
P: Pray, berdoa. Doa adalah sarana dimana keluarga kita dapat mengungkapkan
segala permohonan, pergumulan dan kerinduan kepada Allah. Keluarga Kristen yang
tidak berdoa adalah keluarga Kristen yang tidak memiliki sumber kekuatan
(Matius 21: 12; Yohanes 14: 14).
O: Obey, ketaatan kepada kehendak Allah. Segenap anggota keluarga perlu belajar untuk tetap setia
kepada Kristus dalam segala keadaan. Jangan biarkan situasi dan kondisi memberi
pengaruh buruk pada keluarga kita (Efesus 6: 16).
W: Worship, ibadah atau persekutuan. Bersama segenap keluarga beribadah
atau bersekutu di gereja adalah penting, karena gereja adalah tempat di mana keluarga
kita dapat memuji Tuhan, mempelajari firmanNya dan berinteraksi dengan
saudara-saudara seiman yang lain yang kesemuanya dapat mendukung pertumbuhan
iman setiap anggota dalam keluarga.
E: Evangelize, kesaksian hidup kepada sesama. Kesaksian hidup keluarga
kita melalui kata dan perbuatan akan semakin menumbuhkan keluarga kita dalam
kasih dan kepedulian kepada sesama sebagai wujud kasih kepada Yesus Kristus.
R: Read, membaca (kitab suci, Alkitab). Hidup rohani keluarga kita memerlukan “makanan” yang
diperoleh dari Alkitab, yaitu Firman Tuhan (I Petrus 2:2; II Timotius 3: 16).
Membaca Firman Tuhan mempunyai pengaruh yang baik, yaitu memurnikan pikiran dan
hati setiap anggota keluarga.
Pertanyaan
Untuk Didiskusikan
1.
Bagaimana
dengan kehidupan keluarga kita sekarang ini?
2.
Sudahkah
keluarga kita menjadi keluarga yang berpusatkan kepada Kristus?
3.
Apakah
keluarga kita adalah sebuah “HOME”
atau hanya sekedar “HOUSE” bagi
setiap anggota keluarga?
4.
Apakah
keluarga kita sudah menjadi pondasi yang kokoh bagi kehidupan gereja dan
masyarakat?
[1]
Kunci jawaban bisa juga didapatkan
dengan cara menunjukkan lembar ini pada Sdri.
Stella Apriliyanti – anggota komisi remaja, puteri Maj. Susanti dan dia
akan memberitahukan jawabannya pada Anda!
Komentar