“Berarti Menjadi Hamba Yang Taat”

Matius 1:18-25
MENERIMA
Berdoalah agar  Tuhan menolong Saudara untuk dapat memenuhi undangan-Nya menjadi Hamba yang taat.
MERENUNGKAN
1. Siapa saja yang meng-harmoni-kan diri dengan rencana Allah? (18-20)
.......................................................................................
.......................................................................................
2. Apa halangan untuk bisa menyesuaikan diri? (20)
.......................................................................................
.......................................................................................
3. Bagaimana dia menjadi seorang taat? (24-25)
.......................................................................................
.......................................................................................
PENGAJARAN
Karl Bart, seorang teolog dari Swiss, mengungkapkan bahwa “keberanian adalah rasa takut yang telah disertai dengan doa”. Ungkapan ini secara nyata dialami oleh Maria dan Yusuf ketika mereka menghadapi situasi kehidupan yang sangat sulit dan mungkin sekali sangat menakutkan. Bagaimana seorang pria seperti Yusuf menanggapi dan mengharmoniskan diri dengan rencana Allah, bagi dirinya, yang sesungguhnya juga menjadi rancangan bagi keselamatan dunia?

Mungkin pada awalnya Yusuf merasa dunia seolah diperuntukkan bagi dia. Ia memiliki pekerjaan sebagai tukang kayu. Pertunangannya dengan Maria tentu membahagiakan hatinya. Namun tiba-tiba dunia terasa runtuh! Maria hamil! Padahal mereka menjaga hubungan yang kudus, selama belum hidup sebagai suami istri. Tentu ia kecewa karena merasa dikhianati. Meski mencintai Maria, pasti sulit bagi dia untuk memercayai cerita Maria: hamil karena Roh Kudus. Lalu apa yang harus dia lakukan? Hukum yang normal berlaku saat itu bagi para pelaku zinah adalah dilempari batu hingga mati. Namun Yusuf memilih untuk memutuskan pertunangan diam-diam. Ia tidak ingin mempermalukan Maria -tunangannya yang dicintainya- di depan umum. Tanpa disangka, ketika dia meng-harmonikan sesuai keinginannya, malaikat menemui dia di dalam mimpi dan berbicara secara khusus mengenai kehamilan Maria. Yusuf bersedia menaati Allah dan menjadikan Maria sebagai istrinya. Yusuf adalah figur Natal yang tak terlupakan. Ia bukan pemeran utama, alias pemeran pembantu, namun penting sekali perannya!

Pilihan dan panggilan Tuhan untuk menghadirkan Kristus dalam diri seseorang ternyata mengandung resiko yang harus ditanggung. Namun apapun resiko yang harus dihadapi, seseorang pasti akan punya keberanian untuk menghadapinya, asal  bersikap sebagai hamba yang taat dalam peng-harmoni-an diri dengan rencana-Nya, maka panggilan itu berdampak besar bagi dirinya dan orang lain.
MELAKUKAN
Tuliskanlah bentuk kerinduan Saudara untuk memberikan hadiah terbaik bagi Yesus dalam merayakan Natal:
 ...........................................................................................
 ...........................................................................................
MEMBAGIKAN
Bagikanlah berkat firman ini kepada Saudara seiman agar mereka juga memiliki hati yang selaras dengan Tuhan!
Ayat Hafalan : Yohanes 1:11

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”