“Ia Murid Yang Mau Belajar”

Kisah Para Rasul 1:12-14
MENERIMA
Berdoalah agar Saudara memiliki hati yang menantikan suara Tuhan atas apa yang harus Saudara kerjakan.
MERENUNGKAN
1. Mengapa mereka ke kota Yerusalem? (4,12)
.......................................................................................
2. Siapakah yang di ruang atas itu? (14)
.......................................................................................
.......................................................................................
3. Apakah yang mereka kerjakan disitu? (14)
.......................................................................................
PENGAJARAN
Agustinus adalah salah seorang pemikir kristiani yang paling hebat sepanjang masa. Yang menarik, ia berdoa dengan khusuk dan efektif bila sedang serius memikirkan sesuatu. Ia mungkin dijuluki "pemikir yang berdoa". Kerap kali ia mulai menyusun sebuah dalil dan mengakhirinya dengan doa. Kutipan yang diambil dari Confessions, salah satu karya teologinya: "Betapa terlambat kudatang untuk mengasihi Engkau, Yang Terindah dari dulu dan sekarang; terlambat kudatang untuk mengasihi-Mu .... Engkau telah memanggilku; ya, Engkau bahkan telah membuka telingaku. Cahaya-Mu menyinari aku dan mencelikkan mataku." Ini bukanlah suatu renungan yang hampa dari teolog gadungan atau filsuf yang hanya memaparkan teori. Akan tetapi, ini adalah pemikiran dari seseorang yang memiliki kehidupan doa yang tulus. Berpikir sambil berdoa bukanlah suatu hal yang aneh bagi Agustinus.

Sebelum Yesus terangkat ke Surga, Ia memberikan janji dan tugas pada para murid dan melarang mereka meninggalkan kota Yerusalem (ayat 4), jadi wajar jika para murid kembali ke Yerusalem. Mereka berkumpul, bertekun dengan sehati dan berdoa, tidak sekedar mempersiapkan diri untuk melakukan suatu tugas belaka, tetapi mereka sedang menantikan kedatangan janji lawatan Roh Kudus. Ketekunan, dan kesehatian serta sikap penyerahan diri dan doa beberapa hari terbayar oleh peristiwa Pentakosta (2:1-13). Dalam prinsip pelayanan Tuhan, yang penting bukan pada apa yang telah mereka kerjakan buat Tuhan saja, tetapi yang lebih utama adalah kesiapan hati untuk duduk dekat Yesus, mendengarkan apa yang diinginkan Tuhan katakan untuk mereka kerjakan serta memelihara keintiman dengan-Nya, sang Empunya pelayanan mereka (lihat kasus Marta dan Maria - Lukas 10:42). Kuasa Roh Kudus makin melengkapi mereka menjadi saksi yang dahsyat.

 Dari perikop ini, ada sebuah  pelajaran yang berharga bagi Saudara, yaitu dalam pelayanan di ladang Tuhan, sungguh dibutuhkan tidak sekedar orang-orang yang setia dalam pelayanan, tetapi juga tekun untuk diajar bersekutu secara intim dengan Tuhan. Kiranya Saudara pun memiliki kerinduan mendekat pada-Nya.
MELAKUKAN
Lakukan sesuatu pada hari ini, agar orang lain bisa menjadi bagian dari anggota gereja Organik atau kerajaan Allah!
 ...........................................................................................
 ...........................................................................................
MEMBAGIKAN
Sharingkan berkat firman Tuhan hari ini pada orang-orang agar mereka tahu bahwa mereka saksi-saksi Allah.
Ayat Hafalan : Yohanes 1:45

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”