“Semua Karena Anugerah-Nya”

1 Korintus 15:8-11
MENERIMA
Berdoalah agar saudara memiliki hati yang melayani Tuhan melalui pelayanan kepada orang-orang yang ada disekitarmu.
MERENUNGKAN
1. Siapakah yang terakhir mengalami lawatan Allah? (8)
.......................................................................................
2. Apakah yang ingin ditunjukkan oleh Paulus? (9)
.......................................................................................
.......................................................................................
3. Mengapa Paulus bekerja lebih keras dari lainnya? (10)
.......................................................................................
.......................................................................................
PENGAJARAN
Profesor John Nash dari Universitas Princeton adalah seorang yang jenius di bidang matematika. Ia habiskan sepanjang hidupnya menekuni dunia angka yang abstrak, persamaan-persamaan dan khayalan. Padahal Nash menderita schizophrenia, yaitu penyakit mental yang bisa melakukan kelakuan aneh dan mengganggu relasi dengan sesama. Dengan pertolongan medis dan kasih sayang istrinya, ia belajar untuk hidup dengan penyakitnya dan akhirnya memenangkan Hadiah Nobel. Dalam film tentang kehidupannya, Nash berkata, "Saya selalu percaya pada angka, persamaan, dan logika yang membawa pada jawaban. Pencarian telah membawa saya melewati dunia fisik, metafisik, khayalan, dan kembali lagi. Dan saya telah membuat penemuan terpenting dalam hidup saya. Semua alasan yang logis hanya dapat terjawab dalam persamaan misterius tentang anugerah yang dirasakannya."

Siapa yang menyangka kalau seorang penganiaya Kristus malah diubahkan menjadi penjala Kristus? Semua orang masih belum percaya dan heran, baik anak-anak Tuhan mau pun di kalangan orang Yahudi (Kisah 9:21-22) Semua itu karena anugerah. Karena anugerah, ia dilawat Allah. Karena anugerah, akhirnya rasul-rasul lain percaya bahwa Tuhan sedang memakai dia di antara orang Yahudi dan khususnya, non-Yahudi (Kisah 9:26-27). Jadi jika membaca riwayatnya, orang akan terinspirasi dengan betapa besar kasihnya pada Yesus, sebesar kasih Allah kepadanya juga. Ia benar-benar memberikan seluruh hidupnya bagi penginjilan. Ia rela mengalami segala hal yang sulit, demi mewartakan ‘Kabar Baik’. Semangatnya tak surut oleh segala siksaan fisik (2 Korintus 11:23, 25; Kisah 27:27). Namun sesungguhnya, ia dapat mengasihi Kristus sedemikian rupa karena Yesus terlebih dahulu mengasihi dan mengampuni dia. Maka tidak heran, jikalau dia harus bekerja lebih keras dari rasul lain, yang ‘kurang jahat’ dibandingkan dirinya.

Sudahkah Saudara menyaksikan anugerah Yesus di hidupmu kepada orang lain? Dan membalas anugerah itu melalui semangatmu dalam bersaksi bagi-Nya?
MELAKUKAN
Ambil sebuah komitmen untuk menjadi saksi-Nya melalui kehidupan Saudara kepada orang-orang terdekatmu:
 ...........................................................................................
 ...........................................................................................
MEMBAGIKAN
Sharingkan berkat firman hari ini agar Saudara dan rekan rekan seiman dapat menjadi saksi melalui kehidupannya.
Ayat Hafalan : 1 Korintus 15:10

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”