“Dia Risau Atas Perselisihan”

1 Korintus 3:1-9
MENERIMA
Berdoalah agar kehidupan dari GKKK TKI menjadikan perselisihan sebagai kesempatan untuk lebih bertumbuh!
MERENUNGKAN
1. Bagaimana kondisi rohani dari  jemaat Korintus? (1-3)
.......................................................................................
.......................................................................................
2. Masalah apakah yang sedang terjadi pada jemaat ini? (4-6)
.......................................................................................
.......................................................................................
3. Apa yang utama dalam gereja itu? (16-17)
.......................................................................................
.......................................................................................
PENGAJARAN
Telepon berdering di sebuah kantor gereja di  kota Washington yang biasa dikunjungi oleh Presiden Amerika Serikat. Si penelepon itu bertanya, "Apakah Anda mengharapkan kedatangan Bapak Presiden pada Minggu ini?" "Saya tidak dapat menjawabnya," sahut sang Pendeta, "Namun kami sangat mengharapkan kehadiran Allah dan itu sudah cukup mendorong kami semua untuk hadir di gereja.”

Tidak sedikit ke’tokoh’an seseorang di dalam jemaat lebih banyak menimbulkan masalah daripada berkat. Dan itulah yang sedang dialami oleh jemaat di Korintus. Gereja yang seharusnya memberikan teladan kedamaian dan kerukunan, malah yang terjadi adalah perselisihan atau berkelompok-kelompok. Mereka ingin bertumbuh, tetapi mengabaikan untuk Tuhan Allah campur tangan atas kehidupan di dalam gereja-Nya. Celakanya, ketika mereka percaya kepada Yesus Kristus, seharusnya kehidupannya juga turut diubahkan. Namun yang terjadi, kebiasaan dunia dibawa masuk dalam gereja. Ironi ini makin kentara ketika bukti keduniawian jemaat Korintus adalah perpecahan karena pro-kontra mengenai ketokohan pelayan Tuhan (ayat 5-8). Mereka duniawi dalam tindakan mereka untuk urusan hal "rohani": membela pelayan Tuhan favorit. Untuk meluruskan ini, Paulus menggunakan metafora pertanian milik seorang tuan tanah. Paulus, Apolos dan rekan-rekannya hanyalah "pegawai" Allah, Sang Pemilik (ayat 5,8,9). Sebagai umat yang telah ditebus, jemaat Korintus seharusnya mengerti untuk hanya bermegah di dalam Tuhan (1:31), bukan bermegah karena mereka menjadi buah rohani para pelayan tersebut. Sebab, yang terpenting dalam pertumbuhan jemaat hanyalah Allah sendiri (ayat 8). Dan mereka semua itu hanya sarana agar bertumbuh pesat di dalam Tuhan dan berbuah bagi orang lain.

Marilah, kerisauan Tuhan ini tidak terjadi lagi di dalam gereja Saudara. Caranya, doakan dan berperan di dalam pembangunan gereja Tuhan, agar GKKK TKI menjadi gereja terang bagi masyarakat sekiliingnya.
MELAKUKAN
Tulis dan Pikirkan, apa yang harus dikerjakan oleh gereja Tuhan  untuk makin memahami pikiran dan hati Tuhan bagi dunia ini?
 ...........................................................................................
 ...........................................................................................
MEMBAGIKAN
Sharingkan berkat firman hari ini kepada Saudara seiman agar mereka menjadi kesaksian yang hidup bagi gereja Tuhan.
Ayat Hafalan: Filipi 2:5

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”