“Hasrat Untuk Percaya”

Markus 9:14-27
MENERIMA
Berdoalah agar Saudara diberikan hasrat untuk bertumbuh dan  menguatkan orang lain untuk terus hidup dalam iman mereka.
MERENUNGKAN
1. Apa kerisauan Yesus dalam peristiwa ini? (14-19)
.......................................................................................
.......................................................................................
2. Bagaimana respon si ayah anak ltu? (22-24)
.......................................................................................
.......................................................................................
3. Apa yang terjadi selanjutnya? (25-27)
.......................................................................................
PENGAJARAN
Perikop ini mengisahkan tentang seorang ayah yang membawa anaknya yang sedang sakit kepada para murid. Namun timbul masalah sebab anak itu tetap sakit. Ketika Yesus tiba, si ayah dalam nada keputus-asaannya mohon Dia berbuat sesuatu:’Jika Engkau dapat berbuat sesuatu,’” katanya,‘tolonglah kami dan kasihanilah kami.’ Lalu Yesus menantang balik si ayah bahwa jika dia percaya, maka ia akan mendapatnya. Si ayah memang memiliki iman yang terbatas. Tetapi dia memiliki hasrat yang mendesak dan tegas demi anak satu-satunya. Pada intinya, pria ini ingin berkata, “Seluruh keluarga kami berharap: Pergumulan ini dapat berakhir segera. Kami lelah. Bila ia jatuh ke dalam air atau ke dalam api, pasti mati. Dia selalu dalam bahaya, dan kami ketakutan. Kami tak tahu kepada siapa lagi harus berpaling lalu bergantung?. Dapatkah Engkau menolong kami yang sedang risau ini?”.

Melalui kisah ini dipaparkan beberapa pelajaran rohani: Pertama: Usaha yang telah dikerahkan’ berbuah kenihilan, sehingga dia mencari-Nya dan si ayah mengakui akan keterbatasan dari imannya. Namun keterbatasan itu tidak menghalangi hasrat yang besar untuk mencari pemecahan masalah yang dihadapinya melalui diri Yesus. Sesungguhnya bukan para murid yang tidak mampu melakukan mujizat tetapi karena si ayah terlalu ragu. Ini sangat mungkin dikarenakan kegagalan demi kegagalan yang terus dialaminya Kedua: Ia tidak berpura-pura mengenai iman yang memang belum dimilikinya’. Ia jujur pada apa yang ada pada dirinya, yang tidak rohani. Si ayah jujur atas keraguan, kelelahan jasmani dan rohaninya, keputus-asaannya, dan segala yang berkecamuk dalam hidupnya. Dia tidak berpura-pura seperti orang yang masih beriman atau kuat menghadapi segalanya. 

Tuhan ingin Saudara pun memiliki hasrat yang sama, khususnya ketika menghadapi banyak masalah di dalam keluarga, di dalam ekonomi, kesehatan atau apa pun. Masalah apa pun tidak menghalangi iman Saudara tetap percaya bahwa Yesus adalah Kepala dalam kehidupan Saudara dan keluarga.
MELAKUKAN
Tulis dan Pikirkan, apa yang harus dikerjakan oleh gereja Tuhan  untuk makin memahami pikiran dan hati Tuhan bagi dunia ini?
 ...........................................................................................
 ...........................................................................................
MEMBAGIKAN
Sharingkan berkat firman hari ini kepada Saudara seiman agar mereka menjadi kesaksian yang hidup bagi gereja Tuhan.
Ayat Hafalan: Filipi 2:5

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”