Darah-Nya Berkuasa
1 Korintus 11:20-29
Pendahuluan
Darah
Yesus Kristus yang tercurah di atas kayu salib adalah berkuasa. Alkitab tidak
sedikit menggambarkan darah sebagai sesuatu yang penting bagi kehidupan
manusia. Darah juga melambangkan kehidupan, oleh sebab itu, darah binatang pun dilarang
oleh Allah untuk dikonsumsi oleh umat Israel [Imamat 17:2]. Selain itu, darah
dipakai sebagai alat penebusan dosa, dimana setiap umat Israel yang melanggar
Hukum Taurat, maka mereka diwajibkan untuk mempersembahkan korban binatang,
dengan cara mencurahkan darah-Nya [Ibrani
9:22].
Pengajaran
Satu peristiwa dalam Keluaran 12:12-28 mengenai latar
belakang peringatan PASKAH, yaitu kisah tulah yang ke - 10 (kematian seluruh
anak sulung di Mesir - Keluaran 11:1-10), yang akan ditimpa-Nya kepada Firaun,
karena dia dengan sengaja yang menghambat bangsa pilihan-Nya pulang ke Kanaan.
Paskah ini kelak dikenang sebagai kejadian yang penting dalam sejarah Israel.
Ketika hukuman akan ditimpakan, maka Allah melalui Musa memerintahkan seluruh
umat Isrfael untuk membubuhkan darah korban binatang di tiap tiang pintu rumah
mereka, mereka terhindar dari kematian anak sulung (ayat 7,12-13). Bisa
dibayangkan betapa mencekamnya malam itu ketika Tuhan melewati satu rumah demi
satu, setiap rumah yang pada tiang pintu rumah mereka tidak diolesin darah,
maka pastilah anak sulung mengalami kematian. Darah menjadi satu-satu alat
keselamatan bagi bangsa Israel saat itu. Paskah di Perjanjian Baru tidaklah
berbeda jauh! Sekarang Allah melepaskan umat-Nya lagi, bukan dari perbudakan
bangsa Mesir, tetapi dari perbudakan dosa Iblis. Lalu Dia mengutus Yesus,
anak-Nya, dengan darah di kayu Salib. Setiap orang yang percaya kepada Yesus,
maka darahnya berkuasa melepaskan mereka dari murka Allah. Darah Yesus yang
dibubuhkan, bukan di tiang pintu rumah, tetapi di hati mereka, maka darah
Kristus, sebagai domba Paskah (Yohanes 1:29), berkuasa menebus setiap orang
yang mengaku Yesus sebagai Tuhan mereka.
Perlambangan itu masih terus berlanjut melalui upacara
Perjamuan Kudus. Perjamuan Kudus ini hanya
sebagai (1) perlambang kesatuan umat
percaya dengan tubuh
dan darah Yesus [Matius 26:28], (2) selain itu
sebagai bukti akan iman percaya kita
bahwa darah yang tercurah di ‘tiang’ salib itu juga berkuasa melepaskan manusia
dari MURKA Allah. Darah Yesus telah membenarkan segala kesalahan mereka [Roma
5:9]. Bukan hanya itu saja, (3) darah
Yesus juga berkuasa untuk membuat hidup kita menjadi KUDUS [Ibrani 13:12; 1
Yohanes 1:7-9]. (4) Di dalam ayat 24, 25 disebutkan ‘perbuatlah ini... menjadi peringatan akan AKU’ ini mengajak setiap
umat-Nya untuk menyakini bahwa kematian-Nya itu mengingatkan mereka bahwa
kematian Yesus pun berkuasa untuk menyelamatkan orang lain. Oleh sebab itu,
dalam ayat 26 mendorong kita untuk memberitakan akan iman ini. Dan ketika kita
ikut perjamuan tetapi tidak memberitakan
iman itu, maka kita telah berdosa (ayat 27).
DISKUSIKAN:
1. Apakah
makna darah-Nya berkuasa bagi saya? Dan ‘kuasa’ yang bagaimana menurutku?
2. Apakah
makna ayat 26-27 bagi saya?
3. Lalu Mengapa kita tidak memberitakan kuasa Darah Yesus itu?
Komentar