Dia Mati Bangkit Bagi Gereja-Nya
Yohanes
21:15-17
Pengajaran:
Paskah
berasal dari kata bahasa Ibrani Pesakh (passover),
yang arti hurafiah: lewat atauTuhan melewati. (Kej.
3:8; Kel. 12:13b). Makna Paskah di Perjanjian Lama bisa dibahas dalam
Komsel minggu lalu pada Kel. 12: 12-13,
yaitu pada peristiwa kematian yang memilukan atas semua anak
sulung di Mesir, baik manusia mau pun binatang. Disitu
Allah berjalan melewati (=pesakh) rumah-rumah, dan pada setiap pintu yang
bertanda darah, Allah akan melewatkannya,
tetapi tak demikian pada rumah yang pintunya tiada tanda darah, disitu akan
terjadi tulah kematian. Sedangkan pengertian Paskah di Perjanjian
Baru: (1) Secara hurufiah berarti Yesus Kristus bangkit dan mengalahkan
kuasa maut atau kuasa kematian (Matius
28:5-6). (2) Secara rohaniah bahwa darah Yesus tercurah untuk
menjadi ‘tanda’ bukan di tiang pintu rumah
tetapi di dalam hati setiap manusia sehingga setiap manusia yang percaya akan
firman Tuhan ini, ketika dalam penghakiman, Allah akan melewati atau meluputkan dari hukuman kekal (Roma 6:21,23). (3) Kebangkitan
Yesus, makin membuat gereja lebih percaya diri dalam
memberitakan kebenaran, bahwa apa yang mereka kerjakan, korbankan untuk Yesus
dan beritakan tentang Yesus sebagai Juruselamat TIDAKLAH SIA-SIA (1 Korintus
15:20,29-30, 57-58).
Makna
Paskah bagi Gereja Tuhan, tentunya bukan gedung tetapi gereja dalam arti jemaat
dan kelembagaannya, mengacu kepada perikop kita, berarti menghidupi
langkah-langkah atau kegerakan lembaga gereja dengan lebih benar, lebih serius
dan lebih penuh keyakinan:
1. Yesus Terus
Menantang HATI ‘mengasihi’ kita (ayat 15a,16a, 17a “apakah engkau mengasihi aku’?). Melayani Tuhan tidak ada istilah netral
saja, yang penting aku dah setia ibadah, setia persembahan, setia melakukan
pelayanan di hari Minggu. Ini tidak salah, tetapi tidak cukup!!!! Paskah mengingatkan
mereka, bahwa Yesus mengasihi manusia yang berdosa, tidak tanggung-tanggung, tetapi
totalitas hidup bahkan nyawanya. Dia ingin seluruh pengikut-Nya tidak
hitung-hitung ketika ‘mengasihi’
Tuhan, yaitu dalam menginjili orang lain berani bayar harga: waktu, gengsi dan
uang, ketekunan, dll.
2. Yesus Terus
Menantang HATI ‘penggembalaan’ kita (ayat 15b,16b, 17b “Gembalakanlah domba-domba-Ku’?). Sesulit apa pun pendampingan atau penggembalaan
Yesus kepada Murid-murid-Nya, Yesus tidak pernah patah semangat. Padahal mereka
acapkali bebal, sulit diajar, terlihat berani mati, rela berkorban dan setia
sampai mati. Belum lagi kepada orang-orang Yahudi, yang lebih keras hati, yang
membenci-Nya, Dia tetap mengasihi dan melayani mereka. Dia siap hidup terkutuk (terpisah) dari Allah, demi umat
manusia.
Tidak sedikit sekumpulan orang yang
sangat percaya diri, berani bayar harga, jual rumah dan tinggalkan usaha mereka
lalu mengajarkan ‘visi’nya, walau pun ternyata tak benar apa yang diajarkannya
(sebagian malah ditanggkap aparat keamanan). Gereja seharusnya, lebih lagi,
setelah melihat bukti NYATA mujizat kebangkitan Yesus, PASTI tidak akan pernah DIAM
atau akan selalu GELISAH hatinya jikalau belum berbuat sesuatu yang lebih untuk
Tuhan.
PENERAPAN:
(1) Bagikanlah
makna Jum’at dan Paskah tahun ini bagi hidup rohanimu secara pribadi!
(2) Menurut
saudara, Mengapa ada sebuah gereja yang bersemangat dalam memberitakan Injil, dan
ada gereja yang tidak memiliki hati sama sekali?
(3) Lawatan
apa yang Yesus berikan bagi Saudara untuk dikerjakan dalam sepanjang hidupmu
untuk Dia yang sudah mati bagimu?
“Kegerakan
GEREJA adalah cerminan dari kepercayaan Gereja terhadap Siapa Yesus”.
Komentar