“Mengelola Harta Dengan Syukur”

1 Timotius 6:17-21
MENERIMA
Berdoalah agar Saudara diberi suatu sikap yang tepat dalam menyikapi berkat-berkat Tuhan yang mengalir.
MERENUNGKAN
1. Menurut Paulus, bagaimana mengelola kekayaan? (17-18)
.......................................................................................
.......................................................................................
2. Apa yang mendasari nasehatnya itu? (19)
.......................................................................................
.......................................................................................
3. Menurut Saudara, apa yang harus dijaga oleh Timotius? (20)
.......................................................................................
.......................................................................................
PENGAJARAN
John Hauberg dan istrinya tinggal di sebuah rumah yang sangat indah di Seattle. Interior dan eksterior rumah itu sebagian besar terbuat dari kaca, termasuk bak cuci, rak-rak buku, dan rak di atas perapian. Ratusan perkakas kaca menghiasi ruang-ruang yang penuh cahaya. Kita mungkin mengira keluarga Hauberg selalu khawatir kalau-kalau ada barang yang pecah. Sebaliknya, mereka justru mengundang pada pengunjung untuk menjelajahi seluruh isi rumah dengan bebas. John juga seorang peneliti seni kerajinan Amerika asli, dan ia telah sumbangkan seluruh koleksinya ke Museum Seni Seattle. Tujuannya bukanlah menimbun, tetapi untuk berbagi. “Saya bukanlah pemilik, melainkan perawat,” demikian katanya.

Perikop ini adalah tambahan dari apa yang sudah dikatakannya dalam ayat 6-10. Paulus tak melarang orang menjadi kaya, tetapi menasehati agar tiap orang percaya agar bertanggungjawab atas kekayaan dengan cara: (1) harta yang diperoleh bukanlah semata-mata hasil kerja kerasnya, sehingga menjadi sombong dan berhak penuh atur harta itu. (2) Kekayaan itu bersifat fana/sementara, itu berarti suatu saat ia bisa lenyap. Kekayaan itu fana, bukan hanya nilainya (yang bisa berubah setiap saat), tetapi juga daya tahannya. Sebaliknya harus berharap kepada Allah yang memberikan harta itu, yang kekal adanya. (3) Harus bersyukur atas apa yang dipercayakan Allah (besar atau kecil). Bersyukur adalah dasar dari sukacita dan yang bisa membuatnya berbuat baik kepada orang lain melalui harta (ayat 18). Dunia ini mengajarkan hal yang bertentangan: yaitu jangan berbag, nikmatilah kekayaan dan berfoya-foya atas jerih payahmu, dan itulah yang harus dihindari oleh Timotius (ayat 20-21).

Akhirnya, hanya ada satu jalan untuk meneguhkan harta kekayaan, yaitu memakainya agar melaluinya Allah makin dipermuliakan dan bersyukur atas kebaikan-Nya. Uang juga bisa juga efektif bagi pekerjaan pengabaran Injil. Maka tepat sekali ayat 19, bahwa melalui pelayanan di bidang keuangan, maka Saudara sedang mengumpulkan harta rohani, salah satunya, jiwa-jiwa yang terberkati.
MELAKUKAN
Lakukan satu atau dua hal dalam minggu ini yang dapat menjadi bukti bahwa Allah memimpin kehidupan keuangan Saudara:
 ..........................................................................................
 ..........................................................................................
MEMBAGIKAN
Sharingkan berkat firman hari ini kepada seorang rekan Saudara yang sedang bergumul dengan masalah keuangan.
Ayat Hafalan : Lukas 16:10

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”