“Mengelola Kepercayaan”

Lukas 12:13-21
MENERIMA
Berdoalah agar Saudara menyadari tanggung jawab dibalik berkat jasmani yang diberikan kepada Saudara!
MERENUNGKAN
1. Yesus diperhadapan masalah apa disini? (13-15)
.......................................................................................
2. Apa perumpamaan yang disampaikan Yesus? (16-21)
.......................................................................................
.......................................................................................
3.  Mengapa si orang kaya itu tidak menikmat hartanya? (20-21)
    ......................................................................................
PENGAJARAN
Dalam perjalanan untuk mengajar ke Togo, Afrika Barat, saya melihat ratusan bangunan setengah jadi yang ditinggalkan oleh pemiliknya. Saya bertanya kepada sang misionaris yang menjadi tuan rumah, mengapa banyak bangunan yang tidak diselesaikan. Jawaban yang diberikannya sungguh mengejutkan. Rupanya, hukum di Togo memperbolehkan orang yang terluka untuk meminta ganti rugi berupa uang tunai dari anggota keluarga orang yang telah melukainya. Bahkan tidak terkecuali sanak saudara jauh. Karena itu, agar simpanan uang tunainya tak dikuasai oleh negara, maka dialihkan ke dalam bentuk tanah dan bangunan setengah jadi. Ironisnya kasus ini menjadi bukti bahwa harta apa pun mudah untuk lenyap.
Yesus diperhadapan pada masalah pembagian harta keluarga. Tampaknya ia si bungsu dari dua bersaudara. Sesuai hukum Yahudi, kakaknyalah yang berhak tentukan pembagian tanah warisan, jika ayahnya telah meninggal. Umumnya, anak sulung akan berusaha untuk menguasai warisan tanah itu. Sebelum hal itu terjadi, maka ia meminta pertimbangan dari Yesus. Ia berharap Yesus memberikan dukungan atas kasusnya! Namun Dia tak mau disudutkan di posisi seperti itu. Yesus tidak memiliki dasar hukum sebagai rabi/guru yang diakui otoritasnya untuk dilibatkan dalam kasus-kasus seperti itu. Ia memiliki urusan yang lebih penting, dari sekedar mengurus harta yang segera lenyap. Walau begitu, Dia memakai hal ini untuk mengajar si bungsu ini tentang ‘harta’ dengan suatu perumpamaan seorang kaya, yang merasa yakin berumur panjang. Jadi dengan dasar pemahaman itu, setelah ia menimbun harta untuk waktu yang lama, ia merencanakan untuk bersantai dan menikmati hasil jerih payahnya selama ini. Lalu Yesus mengingatkan bahwa kuasa hidup dan segala hal, ada di tangan Allah. Jika seseorang itu tidak di dalam Allah, ia tidak akan dapat menikmati kekayaannya dengan sukacita (ayat 20-21) karena manusia tidak hidup dari kekayaan (ayat 15), tetapi hanya dengan bergantung pada Allah. 
Saudara, harta diberikan Allah sebagai sarana untuk mendukung perjalanan hidup Saudara. Dengan hikmat, Saudara tidak hanya diberikan hikmat meraih kekayaan, tetapi juga mengelola harta itu dengan benar bagi-Nya!
MELAKUKAN
Lakukan satu atau dua hal dalam minggu ini yang dapat menjadi bukti bahwa Allah memimpin kehidupan keuangan Saudara:
 ..........................................................................................
 ..........................................................................................
MEMBAGIKAN
Sharingkan berkat firman hari ini kepada seorang rekan Saudara yang sedang bergumul dengan masalah keuangan.
Ayat Hafalan : Lukas 16:10

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”