“Mengembangkan Komunitas ”

“Kamu dapat mengembangkan suatu komunitas yang sehat
dan hidup benar bersama Tuhan serta menikmati hasilnya
jika kamu berusaha keras untuk saling menyesuaikan,
saling menghargai dan saling menghormati” Yakobus 3:18. (MSG)

Mereka memberikan diri pada pengajaran para rasul,
hidup bersama, makan bersama, dan berdoa bersama-sama.”
Kisah Para Rasul 2:42 (MSG)
Komunitas Membutuhkan Komitmen! Hanya Roh Kuduslah yang dapat menciptakan persekutauan sejati di antara orang-orang percaya, tetapi Ia mengembangkannya dengan pilihan dan komitmen yang kita buat. Diperlukan kuasa Tuhan dan usaha kita untuk menghasilkan komunitas Kristen yang penuh kasih.
Sayangnya, banyak orang tumbuh dalam keluarga-keluarga dengan hubungan yang tidak sehat, jadi mereka tidak mempunyai ketrampilan berhubungan yang diperlukan oleh persekutuan yang sejati.  
Mengembangkan Komunitas Memerlukan Kejujuran. Persekutuan yang sejati, entah dalam pernikahan, persahabatan atau gereja kita tergantung pada keterus-terangan. Sering kita mengetahui apa yang seharusnya dikatakan kepada seseorang, tetapi rasa takut kita menghalangi untuk mengatakannya.
Sikap terus terang bukan berarti Anda bebas untuk mengatakan apa pun yang Anda mau, di mana pun dan kapan pun. Kata-kata yang  asal keluar akan menimbulkan luka abadi. Tuhan memerintahkan kita untuk berbicara kepada satu sama lain dalam gereja sebagai anggota keluarga yang saling mengasihi.
Yang menyedihkan adalah ribuan persekutuan telah hancur karena tidak adanya kejujuran.
Mengembangkan komunitas memerlukan kerendahan hati. Merasa penting, keras kepala,cepat puas, keangkuhan yang keras kepala, akan menghancurkan persekutuan lebih cepat dibandingkan hal lainnya.  Kerendahan hati adalah minyak pelumas yang melancarkan dan melembutkan hubungan. Dan Alkitab berkata, “Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain.” Pakaian yang tepat untuk persekutuan adalah sikap rendah hati.
Anda dapat mengembangkan kerendahan hati dengan cara praktis: mengakui kelemahan Anda, sabar dengan kelemahan orang lain, terbuka untuk dikoreksi, dan memberikan perhatian terhadap orang lain. Kerendahan hati bukanlah menganggap diri sendiri rendah, melainkan tidak terlalu memikirkan diri sendiri.  Kerendahan hati lebih memikirkan kepentingan orang lain. Orang-orang yang rendah hati sangat terfokus pada melayani orang lain., mereka tidak terlalu memikirkan diri mereka sendiri.
Mengembangkan komunitas memerlukan sikap hormat. Menghormati adalah menerima perbedaan kita, menghargai perasaan orang lain, dan sabar terhadap orang yang menjengkelkan kita. Dalam setiap gereja atau setiap kelompok kecil,  setidaknya pasti ada satu atau lebih orang yang sulit dihadapi. Orang-orang seperti itu mungkin mempunyai kebutuhan emosional khusus, yang dapat dikategorikan sebagai orang yang Membutuhkan Anugerah Ekstra [M A E]. Tuhan menaruh orang-orang seperti itu di antara kita untuk kebaikan mereka dan kita sendiri. Dan menjadi kesempatan untuk bertumbuh dan ujian “Apakah kita tetap mengasihinya dengan kepribadian seperti itu?” Dalam keluarga, kita menerima anggota lainnya, bukan hal-hal positif, tetapi karena kita saling memiliki dan mengasihi [Rom 12:10]. Padahal sesungguhnya, setiap kita mempunyai sifat yang unik dan ‘menjengkelkan’. Namun esensi komunitas bukan didasarkan kecocokan, tetapi karena kita dalah keluarga. Komunitas yang sebenarnya terjadi ketika orang tahu bahwa cukup nyaman bagi mereka untuk berbagi keraguan dan rasa takut mereka tanpa dihakimi.
Mengembangkan komunitas membutuhkan kemampuan memegang rahasia. Hanya dalam lingkungan yang aman, penerimaan yang hangat, dan kerahasiaaan yang terjagalah orang akan mau bersikap terbuka dan berbagi luka-luka, kebutuhan dan kesaalahan mereka yang terdalam. Menjaga kerahasiaan bukan berarti kita diam saat saudara kita berdosa. Itu berarti apa yang dibagikan dalam kelompok perlu tetap dijaga dalam kelompok, dan kelompok itu perlu menghadapinya dan bukan menggosipkanya kepada orang lain. Tuhan membenci gosip. Gosip selalu menimbulkan luka dan perpecahan serta penyebab perpecahan.
Mengembangkan komunitas memerlukan frekuensi. Intensitas menjadi kunci terjadinya komunitas yang sehat. Dan untuk hal itu, dibutuhkan pengorbanan waktu atau investasi waktu, agar tercipta hubungan yang dalam. Komunitas bukan untuk memproduk kenyamanan tetapi kesehatan rohani.
Ayat Hafalan: “Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.” 1 Yohanes 3:16


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahan Komsel: MENJADI ORANG KRISTEN YANG MENULAR

“Persembahan Pembangunan Gereja”

“Keluarga yang Menjadi Kawan Sekerja Allah”