“Kuasa Tuhan dalam kelemahan Anda”
#days35 #40DOP #PDL #GKM #40daysofpurpose
“Memang kami adalah lemah di dalam Dia, tetapi kami akan hidup
bersama-sama dengan Dia untuk kamu karena kuasa Allah.” 2 Korintus 13:4.
‘Aku Menyertaimu;itu sajalah yang kamu
butuhkan. KuasaNya terwujud swmpurna dalam diri orang-orang yang lemah.”
2Korintus 12:9
Tuhan Senang Memakai Orang-Orang Yang Lemah! Setiap
orang mempunyai kelemahan dan ketidaksempurnaan fisik. Kelemahan itu bisa dalam
bentuk, situasi yang tidak dapat kita kendalikan. Biasanya kita menyangkali
kelemahan ini, mempertahankannya, memberikan alasan, menyembunyikan,
membencinya. Ini menghalangi Tuhan memakai masalah-masalah tersebut seperti
yang diinginkan-Nya. Pemahaman kita bahwa Tuhan akan memakai kita melalui
kekuatan atau kelebihan, padahal Ia juga ingin memakai kelemahan kita untuk
kemuliaan-Nya [1 Kor 1:27].
Kelemahan kita bukanlah
kebetulan, Tuhan izinkan itu ada dalam kehidupan untuk tujuan mendemonstrasikan
kuasa-Nya melaluinya. Ia tertarik pada orang yang lemah dan mengakuinya kemiskinan kita [Mat 5:3]. Kelemahan adalah
keterbatasan yang kita warisi atau tidak dapat diubah. Namun Dia tidak pernah
dibatasi oleh kelemahan kita. Ia bahkan suka menaruh kuasa-Nya yang besar ke
dalam wadah yang biasa. Oleh sebab itu,
1.
Akuilah kelemahan kita. Akuilah ketidaksempurnaan
kita. Berhentilah berpura-pura memiliki semuanya dan jujurlah tentang diri
sendiri, kalau perlu buatlah daftar kelemahan itu. Jikalau kita ingin dipakai
Tuhan, kita harus siapa kita dan siapa Dia.
Kita acapkali lupa bahwa kita manusia biasa dan Dia luar biasa. Jikalau diperlukan
suatu krisis ada, supaya kita memahami hal itu dan bahwa Dia mengasihi kita.
2.
Bersikaplah puas di dalam kelemahan kita. Paulus berkata, “Cukuplah kasih
karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.
Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus
turun menaungi aku.”
Paulus memberikan kita beberapa alasan untuk
menjadi ‘mensyukuri’ kelemahan-kelemahan kita:
· Kelemahan-kelemahan itu membuat kita bergantung kepada Tuhan [2 Kor
12:10]. Makin kita lemah, makin kita bergantung kepada-Nya.
· Kelemahan - kelemahan kita juga mencegah kesombongan [2 Kor 12:7]. Dia
sering menyertakan kelemahan kita dalam kekuatan yang besar untuk mengendalikan
ego kita. Keterbatasan itu menjadi pengendali untuk menjaga kit tidak berjalan
terlalu cepat mendahului Tuhan.
· Kelemahan-kelemahan kita juga mendorong persekutuan antara orang
percaya. Tak jarang kekuatan menghasilkan spirit kemandirian (aku tidak membutuhkan orang lain). Kelemahan
kita menunjukkan betapa kita saling membutuhkan.
· Di atas segalanya, kelemahan-kelemahan kita meningkatkan kapasitas untuk
simpati dan pelayanan. Kemungkinan kita jauh lebih besar untuk berbelas-kasihan
dan memaklumi kelemahan orang lain. Tuhan ingin kita memiliki hati seperti
Kristus, yang berbelas kasihan pada mereka yang lemah. Semakin kita membuka
topeng kelemahan kita, semakin mungkin Tuhan memakai kita melayani orang lain. Tuhan
ingin memakai kelemahan-kelemahan Anda, bukan hanya kekuatan Anda.
3. Kemuliaan dalam kelemahan kita. Paulus berkata, “aku tidak akan
bermegah, selain atas kelemahan-kelemahanku.” Tidak perlu bersikap percaya
diri dan tidak terkalahkan, lihatlah diri kita sebagai piala anugerah. Ketika
setan menunjukkan kelemahan kita, penuhilah hati kita dengan pujian kepada
Yesus yang dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita.” dan Roh Kudus yang
membantu kita dalam kelemahan kita. Kadang-kadang
Tuhan mengubah kekuatan kita menjadi kelemahan agar dapat memakai kita lebih hebat lagi.
Ayat Hafalan: “Cukuplah kasih
karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahankulah kuasa-Ku menjadi sempurna.”
2 Korintus 12:9
Komentar