"Barangsiapa Menang" -
Wahyu 2
Perikop Ini dimulai dengan kalimat :"Aku tahu SEGALA pekerjaanmu ... Aku tahu, bahwa PEKERJAANmu yang terakhir lebih BANYAK dari pada yang pertama. Tetapi Aku mencela engkau... (ay.18-20).
Lintasan pertandingan yang penting dalam hidup kerohanian kita adalah garis akhir dari lintasan yang panjang itu. Tak penting seberapa banyak yang sudah kita kerjakan.
Allah tahu segala jerih lelah pelayanan mereka. Dia tahu secara rinci setiap AKTIFITAS yang kita lakukan bagi Dia. Dia mengerti mengenai perkembangan pelayanan mereka. Meskipun demikian, jemaat Tiatira juga ditegur.
Berarti ADA SESUATU YANG LEBIH PENTING dari apa yang sudah DIKERJAKAN mereka! Jemaat Tiatira adalah jemaat yang aktif, dan itu berakar pada kasih dan iman mereka. Namun ada ketidakberesan dalam jemaat ini, yaitu KOMPROMI.
(1) Mereka membiarkan dosa Izebel, sehingga mendukakan Allah. Jemaat seharusnya menDISIPLIN dan MENYINGKIRKAN orang yang menyesatkan itu, tetapi jemaat membiarkannya.
(2) Mereka sengaja berbuat dosa. Dosa Izebel, membuat orang yang tidak berNIAT, jadi terPANCING sehingga menyerahkan diri dalam godaan Iblis. Tak sedikit jemaat yang akhirnya mencondongkan diri kepada dosa. PemBIARan ini telah memberi pengaruh buruk bagi jemaat.
(3) Mereka memberontak kepada ALLAH. Tak sedikit jemaat yang memperMAINkan anugerah dan pengampunan-Nya. Hukum itu sesuai standar mereka, bukan Standar Firman Tuhan.
(2) Mereka sengaja berbuat dosa. Dosa Izebel, membuat orang yang tidak berNIAT, jadi terPANCING sehingga menyerahkan diri dalam godaan Iblis. Tak sedikit jemaat yang akhirnya mencondongkan diri kepada dosa. PemBIARan ini telah memberi pengaruh buruk bagi jemaat.
(3) Mereka memberontak kepada ALLAH. Tak sedikit jemaat yang memperMAINkan anugerah dan pengampunan-Nya. Hukum itu sesuai standar mereka, bukan Standar Firman Tuhan.
Mengakhiri pertandingan dalam lintasan (atau mengalami kemenangan) berarti:
(1) Berjalan setiap hari bersama Allah
(2) Bertobat dan mengaku dosa setiap saat.
(3) Penyerahan diri agar diubahkan oleh-Nya menjadi makin menyerupai-Nya.
(1) Berjalan setiap hari bersama Allah
(2) Bertobat dan mengaku dosa setiap saat.
(3) Penyerahan diri agar diubahkan oleh-Nya menjadi makin menyerupai-Nya.
Refleksi: Apakah fokus kita hanya pada pelayanan demi pelayanan belaka, pencapaian-pencapaian belaka, ingat Allah tidak melihat hal itu. Allah melihat HATI kita ada DIMANA bukan pada apa yang sudah kita lakukan untuk-Nya!
DOA: Ampunilah kami, jikalau kami hanya fokus pada apa yang sudah kami lakukan untuk-Mu. Mampukan kami untuk terus memberikan HATI ini kepada-Mu.
Komentar